IDEAonline - Marmer dan granit adalah dua material batuan yang paling umum digunakan, terutama untuk menciptakan suasana yang mewah.
Memang kedua material ini dikenal sebagai material yang elegan dan memberi kesan “berkelas” dan mewah ke interior rumah.
Baik marmer maupun granit dapat digunakan untuk berbagai elemen interior, mulai dari lantai, dinding, hingga furnitur.
Kita bisa sering menemukan kedua material ini pada dapur atau kamar mandi juga.
Bagi IDEA Lovers yang tertarik untuk memanfaatkan material batuan di interior IDEA Lovers mungkin bingung mana yang harus dipilih antara granit dan marmer.
Sebab meski serupa, kedua material ini nyatanya berbeda.
Mulai dari penampilan hingga perawatan mereka, berikut adalah beberapa perbedaan granit dan marmer yang dapat jadi bahan pertimbangan IDEA Lovers ketika menentukan material untuk interior, dilansir dari archcitygranite.com
Baca Juga: Inilah Peran 11 Jenis Warna dalam Feng Shui untuk Mengundang Energi yang Diinginkan ke Rumah
Penampilan
Granit dan marmer memiliki penampilan yang sedikit mirip. Namun, setelah dilihat lebih dekat, IDEA Lovers akan dapat mendeteksi perbedaan tertentu.
Nyatanya, variasi warna alami yang muncul pada granit dan marmer berbeda.
Variasi warna granit umumnya muncul sebagai bintik-bintik di seluruh batu. Sedangkan, variasi warna marmer menyerupai urat warna-warni yang berputar melalui batu.
Kekuatan dan Daya Tahan
Proses alami yang membentuk granit dan marmer memiliki korelasi langsung dengan keseluruhan kekuatan dan daya tahan kedua bahan tersebut.
Meskipun kedua bahan tersebut akan bertahan dan tetap indah selama bertahun-tahun di rumah, penting untuk memilih bahan yang tepat untuk tiap ruangan agar tidak terjadi kerusakan.
Granit memiliki kekerasan 6 sampai 7 pada skala Mohs. Granit dengan mudah menahan goresan dan kerusakan akibat panas, menjadikannya bahan yang ideal untuk meja dapur.
Counter granit tidak akan lecet atau berubah warna karena kegiatan rumah tangga sehari-hari.
Di sisi lain, marmer memiliki kekerasan 3 sampai 5 pada skala Mohs.
Marmer tidak memiliki daya tahan yang sama seperti granit dan akan mengalami kerusakan dari tugas dapur umum seperti pemotongan. Kontak dengan panci dan piring panas juga dapat merusak marmer.
Sebagai permukaan, marmer adalah pilihan yang lebih cocok untuk tempat dengan lalu lintas rendah seperti meja rias kamar mandi dan aksen dekoratif.
Penggunaan marmer untuk meja dapur telah menjadi tren baru di Amerika Serikat. Salah satu jenis marmer, danby marble, memiliki tingkat penyerapan air dan kekerasan yang lebih baik dibandingkan dengan bahan marmer klasik seperti carrara atau calcutta.
Baca Juga: Cara Bikin Interior Tak Ketinggalan Zaman dengan Paduan Gaya Victorian dan Kontemporer
Ketahanan terhadap Noda
Atribut metamorf dari marmer menghasilkan bahan yang lebih berpori. Porositas marmer akan mengakibatkan penyerapan beberapa bahan pada saat kontak.
Misalnya, beberapa makanan atau cairan, seperti saus tomat, anggur, jus, lemon, dan cuka akan menyerap ke dalam marmer dan menyebabkan noda permanen.
Di sisi lain, kepadatan granit yang ekstrim membuatnya mampu menahan hampir semua noda dari makanan dan cairan.
Bahkan cairan asam seperti cuka tidak akan menembus granit selama IDEA Lovers mempertahankan penghalang sealant yang efektif pada granit.
Sealant
Baik granit dan marmer membutuhkan sealant atau pelapisan untuk menjaga bahannya tetap indah.
Sebelum atau segera setelah pemasangan, seorang profesional akan menerapkan sealant pada kedua bahan sebagai tindakan pencegahan kerusakan.
Karena meja granit memiliki sifat tahan noda yang melekat, mereka membutuhkan aplikasi sealer yang lebih jarang daripada bahan marmer.
Untuk hasil yang optimal, IDEA Lovers harus menerapkan lapisan sealant baru setahun sekali hingga tiga tahun sekali tergantung jenis sealer yang digunakan.
Sementara itu, marmer membutuhkan jadwal sealant ulang yang rajin untuk melindungi permukaan yang mudah keropos.
Lapisi kembali marmer setidaknya dua kali setiap tahun—lebih sering jika IDEA Lovers melihat air menyerap ke dalam marmer alih-alih menggenang di permukaannya.
Untuk menguji granit atau marmer untuk menentukan apakah sealant segar diperlukan, tempatkan genangan air kecil di permukaan.
Jika air tetap menggenang, sealant yang ada efektif. Jika air menyerap ke dalam batu, aplikasikan kembali sealant baru.
Baca Juga: Mendesain Interior Tanpa Menggunakan Jasa Desainer? Ini Rahasianya!
Pembersihan dan Perawatan
Bersihkan meja granit tertutup secara teratur dengan air sabun biasa untuk menjaga permukaan tetap bersih dan indah. Kemudian bilas sabun sepenuhnya.
Untuk marmer, permukaannya membutuhkan pembersihan yang lebih hati-hati untuk menghindari kerusakan/keropos.
Gunakan produk pembersih dengan pH netral untuk menghindari perubahan warna pada marmer.
Jangan gunakan pembersih yang bersifat abrasif pada marmer, karena dapat membuat hasil akhir menjadi kusam.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)