Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penyintas Covid-19 bisa Mengalami Reinfeksi, Siapa yang Paling Berisiko dan Seberapa Parah Gejalanya?

Kontributor - Jumat, 03 Desember 2021 | 10:00
Ilustrasi pasien Covid-19
Okezone Edukasi

Ilustrasi pasien Covid-19

IDEAOnline- Kita sering mendengar bahwa seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 telah mengembangkan antibodi terhadap virus tersebut.

Namun, ini tidak menjadi alasan untuk meremehkan Covid-19 bagi para penyintas Covid-19.

Nyatanya, seseorang yang sudah sembuh dari Covid-19 pun bisa kembali terinfeksi Covid-19.

Ada istilah yang kita sebut reinfeksi Covid-19, yang berbeda dengan re-positif.

Reinfeksi Covid-19 terjadi ketika seseorang yang sudah sembuh dari infeksi virus corona di kemudian hari terinfeksi lagi oleh virus yang berbeda.

Yang harus kita ketahui adalah, reinfeksi berbeda dengan re-positif atau reaktivasi virus, yakni kondisi ketika virus corona yang masih tersisa di tubuh menginfeksi orang itu lagi.

Artinya, infeksi disebabkan oleh virus dengan struktur yang sama.

Untuk membedakan antara reinfeksi dan re-positif/reaktivasi, harus ada pengambilan sampel untuk mengurutkan genom virus.

Hanya saja pengurutan genom virus bukanlah pekerjaan ringan. Harus ada tenaga terlatih serta perlengkapan dan laboratorium dengan standar tertentu untuk melakukannya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah Sebanyak 5 Ribu per Hari: Jangan Lengah, Indonesia Belum Aman

Selain itu pengurutan genom juga membutuhkan waktu lama. Terlebih di tengah pandemi yang menyebabkan banyak keterbatasan di mana-mana.

Sebuah penelitian di Nuffield Department of Medicine di University of Oxford, Amerika Serikat, menemukan banyak kasus reinfeksi Covid-19 kemungkinan besar adalah re-positif.

Source : Health.grid.id

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular