IDEAonline -Mungkin IDEA lovers pernah bertemu teman yang menyatakan kalau tidak nyaman tinggal di apartemen.
Sementara IDEA lovers berjumpa dengan saudara yang malah menikmati berada di apartemen dan tidak mau tinggal di hunian tapak.
Pastinya ada banyak orang yang mengungkapkan kelebihan tinggal di hunian vertikal, namun tidak sedikit yang sebaliknya.
Mereka mengeluh ketika mendiami di apartemen, mengungkapkan banyak kekurangan saat berada di hunian vertikal.
Apalagi kejadian yang sempat terjadi tahun 2020 lalu.
Baca Juga:Siapa Sangka Memilih Rice Cooker yang Tepat Bisa Menghemat Tagihan Listrik, Terungkap Alasannya
Baca Juga:STOP Menjemur Pakaian di Dalam Ruangan, Bisa Sebabkan Infeksi Paru-paru Hingga Batuk Darah!
Insiden mengerikan sempat terjadi padawanita berusia 79 tahun.
Wanita tua ini dibangunkan oleh personel darurat yang masuk ke apartemen lantai 16 keluarganya di Wealthy Building di Sai Ying Pun, Hong Kong.
Melansir Intisari-online.com dariSouth China Morning Post, Senin (17/8/2020), suaminya yang berusia 78 tahun, Cham Lun-kei, terbaring tak sadarkan diri di ruang tamu, dengan luka di dada dan perut akibat tusukan pisau.
Sementara itu, putranya yang berusia 44 tahun melompat dari apartemen mereka dan kemudian tewas.
Cham Lun-kei dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Queen Mary di Pok Fu Lam sesaat sebelum jam 3 pagi.
Baca Juga:Varian Omicron Sering Dijadikan Hoaks, Bahkan Mulai dari Awal Kemunculannya, Apa Saja?
Baca Juga:Berikut List 14 Negara yang Dilarang Memasuki Indonesia Imbas Kasus Omicron, Ada Perancis!
Menurut polisi, wanita tersebut mengeluh merasa tidak enak badan setelah mengetahui apa yang terjadi dan dibawa ke rumah sakit yang sama untuk perawatan.
Ternyata, saat wanita itu tidur, putranya menyerang suaminya dengan pisau saat mereka bertengkar, lantas putranya melompat dari apartemen setelah itu.
Tragedi keluarga terjadi beberapa jam setelah perselisihan antara pasangan lansia tersebut karena masalah sepele pada Minggu malam.
Putra mereka, Cham Long-ming, rupanya ikut campur dalam perselisihan itu.
Polisi mengatakan bahwa wanita itu pergi tidur sekitar jam 11 malam, mengira suami dan putranya telah tenang.
Sekitar pukul 12.30 pagi, seorang satpam menerima pengaduan dari warga lantai 15 yang mendengar suara pertengkaran dari unit keluarga di lantai 16 tersebut.
Baca Juga:Varian Omicron Sering Dijadikan Hoaks, Bahkan Mulai dari Awal Kemunculannya, Apa Saja?
Baca Juga:Berikut List 14 Negara yang Dilarang Memasuki Indonesia Imbas Kasus Omicron, Ada Perancis!
Sebuah rak cucian di luar flat lantai 15 kemudian ditemukan rusak dan berlumuran darah, sementara putra pasangan itu ditemukan tergeletak di gang di bawah, menurut polisi.
Pengawas Sin Kwok-ming, dari distrik Barat, mengatakan pria berusia 44 tahun itu menderita cedera kepala yang serius dan dinyatakan meninggal oleh paramedis di tempat kejadian.
Saat jendela flat di lantai 16 terbuka dan lampu menyala, petugas pemadam kebakaran dipanggil untuk masuk ke dalam flat ketika tidak ada yang menjawab saat pintu depan diketuk.
Sang ayah yang terluka ditemukan terbaring tak sadarkan diri di balik pintu, sementara sumber polisi mengatakan istrinya ditemukan tertidur di kamar tidur.
“Itu (kondisi) berantakan, dengan darah di dalam flat itu. Kami yakin terjadi pertengkaran di sana,” kata Sin.
Baca Juga:Jangan Disepelekan, Ahli Paparkan Soal Efektifnya Dosis Ketiga untuk Varian Omicron, Ini Faktanya..
Baca Juga:Sebelumnya Heboh Beli Rumah Baru, Kini Celine Evangelista Malah Ketahuan Adopsi Boneka Arwah
Dia mengatakan sang ayah memiliki luka pisau sepanjang 4 cm di dada dan luka sepanjang 13 cm di perutnya.
Pisau sepanjang 35 cm dengan noda darah, ditemukan di ruang tamu apartemen, diyakini sebagai senjata yang digunakan dalam insiden tersebut, katanya.
"Kami percaya bahwa mungkin ada masalah keluarga di balik insiden itu," tambah pengawas itu.
Ia mengatakan petugas perlu menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui rincian perselisihan tersebut.
Putranya, seorang salesman sebuah perusahaan telekomunikasi, bercerai dan tinggal bersama orang tuanya di apartemen.
Polisi mengatakan tidak ada informasi yang menunjukkan riwayat penyakit mental.
Sumber tersebut mengatakan penyelidikan awal menunjukkan ayahnya sering marah-marah.
Polisi menetapkan kasus ini sebagai pembunuhan-bunuh diri, dan otopsi akan dilakukan.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)