IDEAOnline-Di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, isu krisis iklim terus mengemuka.
Apalagi jika kita tinggal di kawasan perkotaan di mana kualitas udara di luar ruangan tidak bisa lagi diharapkan alias sangat buruk dan telah tercemar polusi.
Karenaya, tinggal di hunian hijau (green) dengan sirkulasi udara yang baik menjadi sangat penting.
Anggota Lembaga Konsil Bangunan Hijau Indonesia atau Green Building Council Indonesia (GBCI) Prasetyoadi mengatakan salah satu alasan pentingnya tinggal di hunian atau bangunan hijau bagi masyarakat perkotaan yaitu karena mereka umumnya menghabiskan hampir 85 persen hingga 90 persen waktunya di dalam ruangan.
"Manusia di kawasan urban itu menghabiskan 85 persen sampai 90 persen waktunya beraktivitas di dalam ruangan," kata Prasetyoadi atau akrab disapa Tiyok dalam diskusi virtual, Kamis (11/11/2021), seperti diberitakan oleh Kompas.com.
Tiyok menjelaskan, polusi udara bukan hal yang sepele.
Dampaknya bahkan dapat menyebabkan kematian.
Polusi udara pada dasarnya tidak hanya terjadi di luar ruangan melainkan juga di dalam ruangan.
Kualitas udara yang buruk di dalam ruangan bahkan jauh lebih berbahaya dibandingkan di luar ruangan.
Baca Juga: Kenali Manfaat Air Purifier dan Cara Kerjanya agar Efektif Pengunaannya
Baca Juga: Berkonsep Arsitektur Urban, Kepoin Desain IKN dalam Bentuk Metaverse