Follow Us

Indonesia Mulai Kehilangan Kendali Karena Kasus Omicron, Media Asing Justru Pertanyakan Efektivitas Vaksin Sinovac, Ada Apa?

iDea Online - Kamis, 10 Februari 2022 | 11:32
Ilustrasi Pasien Covid-19
(Bangkapos.com/Jhoni Kurniawan)

Ilustrasi Pasien Covid-19

IDEAonline - Jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 26.121 kasus pada Senin (7/2/2022), sehingga total menjadi 4.542.601.

Pasien sembuh bertambah 8.577, meninggal 82.

Sebelumnya pada Minggu (6/2/2022), tercatat total 4.516.480 kasus positif virus Corona COVID-19. Total sembuh sebanyak 4.183.027 kasus dan meninggal 144.544 kasus.

Tingginya kasus virus corona di Indonesia membuat Indonesia menjadi sorotan media asing.

Ini karena tingkat positif untuk individu yang dites mencapai 10,29%.

Baca Juga: Alasan Ahli Paparkan Bahwa Ponsel Jauh Lebih Berbahaya dari Dudukan Toilet, IDEA Lovers Temukan Sumber Penyakit Lainnya!

Baca Juga: Jangan Lagi Gunakan Bola Lampu Neon di Kamar, Ternyata 7 Benda Ini Harus Disingkirkan dari Ruang Tidur, Kenapa?

Data itu jelas membuat Indonesia melampaui ambang batas 5% yang ditetapkan WHO.

Padahal itu adalah data untuk mengidentifikasi negara-negara yang telah kehilangan kendali atas virus Covid-19.

Namun bukan soal melonjaknya kasus Covid-19, tapi Al Jazeera, menyoroti efektivitas vaksin Sinovac.

Diketahui Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan vaksin Sinovac.

Masalahnya hanya 45,9% dari 208 juta populasi Indonesia yang telah divaksin.

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, 79% di antaranya divaksin dengan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Siap-siap Mendengar Jeritan Mengerikan, Ternyata Ada 5 Stasiun Kereta Api Terseram dan Paling Berhantu, Jangan Coba-coba ke Sana!

Baca Juga: Tak Sengaja Menumpahkan Jus Lemon ke Wastafel Malah Buat Emak-emak Kegirangan, Ternyata Ini yang Terjadi!

Ada beberapa poin yang disoroti Al Jazeera.

Pertama soal penelitian di University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong.

Penelitian itu menemukan bahwa dua dosis Sinovac tidak menghasilkan antibodi yang cukup untuk melawan Omicron.

“Secara keseluruhan, penelitian kami menunjukkan bahwa Omicron mungkin lebih mungkin lolos dari perlindungan kekebalan yang diinduksi vaksin, dibandingkan dengan prototipe dan varian (vaksin) lain yang menjadi perhatian,” para penulis menyimpulkan.

Ada juga studi lain yang dilakukan oleh oleh Universitas Yale dan Kementerian Kesehatan Republik Dominika.

Diterbitkan pada bulan lalu di jurnal Nature Medicine, studi menunjukkan tidak ada antibodi penetral di antara mereka yang menerima dua suntikan Sinovac.

Bukti lain China sendiri harus kembali melakukan lockdown karena lonjakan kasus virus corona.

Baca Juga: Rasakan Perbedaannya di Esok Hari, Siapa Sangka 7 Tanaman Ini Siap Buat Tidurmu Lebih Nyenyak!

Baca Juga: Mau Menghilangkan Noda Kuning pada Dudukan Toilet? Ini Solusinya!

Sebab China hampir 100% menggunakan vaksin Sinovac.

Hal kedua yang Al Jazeera adalah kasus virus corona di Indonesia bisa menembus 300.000 hingga 500.000 di akhir bulan Februari.

Itu menurut laporan dari ahli epidemiologi Indonesia Dr Dicky Budiman.

“Kasus harian akan 10 kali lebih buruk dari gelombang kedua tetapi untuk rawat inap hanya setengahnya,” ujarnya.

“Angka kematian mungkin juga lebih rendah."

"Tetapi saya tidak dapat menjamin itu karena Sinovac kurang efektif melawan Omicron dibandingkan dengan vaksin messenger RNA.”

Terakhir, hal yang disorot adalah cangkupan jumlah vaksin di Indonesia.

Di mana cakupan vaksinasi di Indonesia terfokus hanya di Jawa dan Bali.

Jadi jangan heran bila kasus meningkat tajam di pulau-pulau lain.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Artikel ini telah tayang di intisari-online.com dengan judul Omicron Makin Merajalela di Indonesia, Rupanya Indonesia Kini Jadi Sorotan Dunia Karena Situasinya, Media Asing Ini Sampai Mempertanyakan Kemanjuran Vaksin Sinovac

Source : intisari

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular