Kemiringan yang tepat akan membuat air hujan bisa langsung dialirkan ke lubang pembuangan sehingga tidak sempat timbulkan genangan.
Atap dak beton tidak boleh ada genangan karena akan menimbulkan risiko bocor pada area yang berada di bawahnya.
3. Cegah Retakan
Seperti halnya dinding, atap beton pun berisiko terjadi retak konstruksi dan retak rambut yang terjadi karena force majeure (gempa bumi, pergerakan tanah di bawah akibat intensitas air hujan yang terus-menerus terjadi/banjir) dan thermal shock (perubahan suhu secara mendadak, dari panas ke dingin).
Celah yang ditimbulkan retakan pada atap beton ini membawa air masuk ke dalam hunian yang akan menimbulkan bocor, jamur, dan bercak hitam pada area plafon.
Agus Hari Setiawan, arsitek, mengungkapkan selain force majeure, keretakan juga disebabkan oleh campuran adonan yang buruk atau ketebalan dak yang terlalu tipis.
Ketebalan dak beton yang tidak memenuhi standar akan mengancam kekokohan hunian.
Bahkan, dalam kondisi ekstrem kondisi ini akan membuat atap roboh.
Ketebalan dak beton yang disarankan adalah ±12cm.
Baca Juga:Mengapa Biaya Pembuatan Taman Berukuran Kecil Bisa Sangat Mahal? Ini Lho Alasannya!
Dengan ketebalan ini, IDEA lovers bisa menggunakan tulangan besi ulir berdiameter 10mm dengan jarak 20cm.