IDEAonline-Atap rumah mirip helm yang menaungi kepala IDEA lovers. Model dan bahan helm itu dirancang kuat sehingga agar andal melindungi isi kepala kita dari segala benturan.
Seperti helm tadi, atap pun harus kuat agar mampu melindungi rumah dari perubahan cuaca.
Neraca. Selain itu, atap juga menjalankan fungsi melindungi ruang yang ada di bawahnya.
Fungsinya antara lain menahan radiasi panas berlebih, mengurangi dampak tampias hujan, dan menghambat pergerakan angin yang biasanya membawa debu.
Baca Juga:Noda Darah hingga Noda Minyak Hilang Selamanya, Begini Cara Hilangkan Noda pada Lantai Kayu!
Pengaruh cuaca di daerah tropis menyebabkanatap perlu penanganan khusus, terutama dalammenghadapi curah hujan yang tinggi dan masalahmasalahyang ditimbulkannya.
Dilansir dariTabloid RUMAH edisi 75,Ada berbagai macampenyebab bocor, seperti kualitas genteng yangkurang baik, sambungan-sambungan pada atapyang kurang tepat, retak rambut pada dak beton, dan lain sebagainya.
Atap dak beton
Banyak yang berasumsi bahwa penerapan atap dak beton di kawasan tropis seperti Indonesia tidaklah dianjurkan.
Namun, anggapan tersebut dapat ditepis bila penerapan atap dak beton dalam bangunan rumah dirancang dengan tepat dan menggunakan material yang mumpuni.
Agar atap beton dapat dimanfaatkan secara maksimal saat berada di rumah, maka atap beton harus dibangun kokoh, bebas bocor dan rembes.
MengutipIDEAonlinesebelumnya, begini kunci sukses atap dak beton antibocor:
1. Sediakan ruang sirkulasi
Baca Juga:Pasti Berhasil, Begini Cara Hemat Biaya Listrik Meski Menggunakan AC atau Pendingin Ruangan
Masalah yang kerap terjadi di atap dak beton ini adalah risiko suhu panas pada ruangan yang berada di area bawah atap.
Hal ini dapat dicegah dengan memberi sedikit ruang sebagai sirkulasi udara.
Caranya, dengan memberi jarak setidaknya 30—50cm dari atap beton ke plafon.
2. Hati-hati dengan kemiringan
Kemiringan dak beton akan sangat memengaruhi risiko terjadinya kebocoran. Kemiringan dak beton yang disarankan adalah 2°.
Kemiringan yang tepat akan membuat air hujan bisa langsung dialirkan ke lubang pembuangan sehingga tidak sempat timbulkan genangan.
Atap dak beton tidak boleh ada genangan karena akan menimbulkan risiko bocor pada area yang berada di bawahnya.
3. Cegah Retakan
Seperti halnya dinding, atap beton pun berisiko terjadi retak konstruksi dan retak rambut yang terjadi karena force majeure (gempa bumi, pergerakan tanah di bawah akibat intensitas air hujan yang terus-menerus terjadi/banjir) dan thermal shock (perubahan suhu secara mendadak, dari panas ke dingin).
Celah yang ditimbulkan retakan pada atap beton ini membawa air masuk ke dalam hunian yang akan menimbulkan bocor, jamur, dan bercak hitam pada area plafon.
Agus Hari Setiawan, arsitek, mengungkapkan selain force majeure, keretakan juga disebabkan oleh campuran adonan yang buruk atau ketebalan dak yang terlalu tipis.
Ketebalan dak beton yang tidak memenuhi standar akan mengancam kekokohan hunian.
Bahkan, dalam kondisi ekstrem kondisi ini akan membuat atap roboh.
Ketebalan dak beton yang disarankan adalah ±12cm.
Baca Juga:Mengapa Biaya Pembuatan Taman Berukuran Kecil Bisa Sangat Mahal? Ini Lho Alasannya!
Dengan ketebalan ini, IDEA lovers bisa menggunakan tulangan besi ulir berdiameter 10mm dengan jarak 20cm.
Atau, bisa pula menggunakan welded wiremesh berdiameter 8mm dengan jarak 15cm.
Sangatlah penting untuk mengetahui bahan yang digunakan agar dapat menghasilkan atap beton bermutu tinggi.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)