Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bahayakan Satu Rumah Jika Dibiarkan, Ternyata Begini Cara Mudah Mendeteksi Air Bersih yang Aman Dikonsumsi

Maulina Kadiranti - Jumat, 01 April 2022 | 10:03
Ilustrasi air bersih
Thinkstockphotos

Ilustrasi air bersih

IDEAonline -PernahkahIDEA loversmenemukan keran yang mengeluarkan air berbau seperti besi dan berwarna kuning?

Biasanya, air yang seperti itu merupakan air yang langsung berasal dari tanah atau air tanah. Meski begitu, tidak semua air tanah berbau besi dan berwarna kuning.

Lalu, mengapa ada air tanah yang berbau besi dan berwarna kuning?

Baca Juga:Jangan Sampai Terbuang Sia-sia, Penggunaan Shower Bisa Jadi Jawaban Tips Hemat Air di Kamar Mandi

Baca Juga:Mulai Hari Ini Pilih Mesin Cuci yang Butuh Sedikit Air, Begini Cara Hemat Air di Rumah yang Bikin Tagihan Listrik Turun Drastis

Tergantung dari Kandungan Airnya

Menurut ahli, air tanah yang baunya seperti besi ini kemungkinan mengandung zat kimia mangan yang berlebihan.

Normalnya, kandungan mangan yang terdapat pada air adalah sekitar 0.3 mg/l. Jika lebih dari ini, maka air akan menimbulkan rasa dan bau.

Selain berbau seperti besi, air tanah yang mengandung mangan juga menimbulkan noda jika tumpah di porselen.

Selain karena mengandung mangan yang berlebihan, bau ataupun warna kuning pada air bisa juga disebabkan karena air itu telah melewati berbagai hal.

Contohnya seperti humus atau bekas rawa yang sudah lama.

Bagaimana Jika Dikonsumsi?

Beberapa syarat air dikatakan bersih adalah tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.

Jika warna air kuning dan berbau, sebaiknya kita tidak menggunakannya untuk minum. Ini dilakukan agar kita terhindar dari penyakit.

Cara Ketahui Masalah pada Air

Baca Juga:Ibunda Mawar Afi Sempat Syok dengan Kelakukan Susi Latifah di Kamar Saat Steno Ricardo Sedang Tidur, 'Sudah Ditegur Tetap Ingin Masuk'

Baca Juga:Bukan Cuma Mimpi, Sekarang Kita Sudah Bisa Menikmati Hotel Berlapis Emas di Vietnam, Segini Kocek yang Harus Dibayar

Lantas, bagaimana cara mengetahui terjadi tidaknya masalah pada air?

Dr. Ir. Arie Herlambang, Msi (BPPT—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) memberikan beberapa ciri-ciri masalah air sebagai berikut.

  • Sabun susah hilang dari kulit sekalipun sudah dibilas air berkali-kali.
  • Menimbulkan iritasi pada kulit.
  • Air yang baru keluar jernih, tapi setelah didiamkan kira-kira 2 hari akan terlihat kuning.
  • Air terasa getir di lidah.
  • Air berbau seperti bau got/selokan.
Adapun masalah air adalah:sadah atau kandungan kapurnya tinggi, PH rendah, mengandung besi dan mangan, PH terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan air terkontaminasi limbah domestik.

Jika telah mendapati ciri-ciri terjadi masalah pada air, berikut dua cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkannya.

RO (Reverse Osmosis) adalah salah sistem yang digunakan untuk pemurnian air.

RO (Reverse Osmosis) adalah salah sistem yang digunakan untuk pemurnian air.

Sistem Reverse Osmosis

Yang paling populer saat ini adalah penjernih air dengan sistem osmosis balik (reverse osmosis) atau biasanya disingkat dengan RO.

Osmosis balik adalah suatu sistem pemurnian air yang digunakan NASA untuk menyediakan air minum bagi para astronotnya ketika berada di pesawat luar angkasa.

Sistem ini mengandalkan membran khusus dengan diameter pori-pori 0,02 micron untuk virus dan 0,001 untuk bakteri (sebagai perbandingan, ukuran bakteri adalah 0,5 mikron).

Air kotor masuk ke membran ini, dan hanya air yang sudah bersih saja yang dapat tembus keluar dari membran.

Termasuk dalam kategori ini antara lain merek Nesca, Pure Pro, dan Etech.

Rata-rata, penjernih air ini memiliki 3—4 tabung penjernih (catridge) yang berisi filter busa, karbon, atau keramik untuk membuat air jadi air bersih.

Baca Juga:Awalnya Dikira Simpan Dampak Negatif, Ternyata Tidur di Lantai Miliki Banyak Manfaat Ajaib, Ini Dia!

Baca Juga:Jangan Sampai Terbuang Sia-sia, Penggunaan Shower Bisa Jadi Jawaban Tips Hemat Air di Kamar Mandi

Air kemudian masuk ke tabung yang berisi membran RO untuk membuatnya layak minum.

Sistem UV

Sistem UV itu hanya mampu menembak kuman dan bakteri, tapi tidak dapat mengilangkan zat kapur dan besi.

Posisi air itu berada di atas lampu ultraviolet.

Sinar lampu inilah yang kemudian menembaki kuman dan bakteri.

Namun, zat besi dan kapur, karena bukan makhluk hidup, ditembak sekencang apapun, tetap saja lolos.

Meski begitu, teknologi UV tetap penting dalam rangka memberikan kepastian tidak ada lagi bakteri dan virus yang tersisa.

Namun sebaiknya penyaringan ini diletakkan di akhir rangkaian.

Salah satu produk yang menggabungkan osmosis balik dengan sistem UV adalah merek Oscar, yang merupakan produk buatan Taiwan.

Baca Juga:Mulai Hari Ini Pilih Mesin Cuci yang Butuh Sedikit Air, Begini Cara Hemat Air di Rumah yang Bikin Tagihan Listrik Turun Drastis

Baca Juga:Ibunda Mawar Afi Sempat Syok dengan Kelakukan Susi Latifah di Kamar Saat Steno Ricardo Sedang Tidur, 'Sudah Ditegur Tetap Ingin Masuk'

Selanjutnya, untuk mendeteksi bersih dan jernihnya air dapat dilakukan dengan 3 cara ini.

Dengan mata telanjang, air bersih yang layak pakai akan terlihat jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan segar.

Uji laboratoriumnya tidak mengandung bakteri-bakteri berbahaya yang dapat mengakibatkan penyakit seperti diare,typus, cholera, atau penyakit cacing perut.

Secara kimiawi, air tidak mengandung zat kimia yang beracun tapi juga tidak kekurangan zat kimia tertentu yang diperlukan bagi tubuh manusia.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular