Material Ramah Lingkungan
Material menjadi salah satu elemen penting dalam penerapan konsep bangunan hijau.
Lantas, bagaimana konsep ramah lingkungan diterapkan pada material bangunan?
Dian Fitria dan Andra Nareswari, para pegiat GBC Indonesia pada departemen Rating & Technology, menjelaskan sebagai berikut.
Konsep hijau menawarkan cara pandang baru dalam menyikapi kebutuhan manusia yang seimbang dengan daya dukung lingkungan.
Konsep tersebut diharapkan tidak hanya sebagai tren, melainkan sebagai paradigma masyarakat yang dapat berkembang menjadi gaya hidup.
Material memiliki dampak ekologi secara signifikan selama daur hidupnya.
Dampak tehadap lingkungan yang dimaksud di sini meliputi segala hal, mulai dari material dasar, sifat material yang bisa didaur ulang, proses pembuatannya, eneri yang dikonsumsi, pengemasan, pemasangan, maupun ketika benda digunakan, maupun ketika benda digunakan, sampai pada saat benda itu nantinya sudah terpakai.
Untuk itu, pemilihan material dilakukan dengan mengevaluasi setiap tahap dalam daur hidupnya.
Secara garis besar, terdapat 3 tahap dalam daur hidup material yang menentukan tingkat keberpihakannya terhadap lingkungan, yaitu tahap produksi, tahap konsumsi, dan tahap pembuangan.
Baca Juga: Masalah Atap Bocor Tak Kunjung Selesai, Jangan Lewatkan Satu Langkah Pun Cara Perbaikan Ini!