Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu.
Baca Juga:6 Alasan Tikus Menetap di Rumah, Nomor 2 Coba Dikurangi dari Sekarang
Baca Juga:Lemak dan Bau pada Piring Kotor Bisa Hilang Saat Dituangkan Minyak Satu Ini, Begini Caranya!
Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.
Rumah di tengah bandara
Di tengah Bandara Narita Jepang, ada sebuah rumah yang masih berdiri tegak.
Rumah itu adalah satu-satunya yang tersisa dari 30 keluarga di daerah tersebut.
Pemiliknya adalah keluarga Takao Shito, yang sudah bertani sayuran di ladang yang sama selama lebih dari 100 tahun.
Kakeknya petani, ayahnya juga, dan kini dia turut meneruskan pekerjaan sebagai petani.
Dilansir dariOddity Central,Shito berjuang mempertahankan tanahnya selama lebih dari 20 tahun, bahkan menolak tawaran lebih dari 1,7 juta dollar AS (Rp 25 miliar) untuk tanahnya.
“Ini adalah tanah yang digarap oleh tiga generasi selama hampir satu abad, oleh kakek saya, ayah saya, dan saya sendiri. Saya ingin terus tinggal di sini dan bertani,” kata Shito kepada AFP, beberapa tahun lalu.