Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ada-ada Saja, Ternyata di Jepang Ada Rumah yang Berlokasi Tepat di Tengah Bandara, Pemiliknya Tolak Uang Sebesar Rp 25 Miliar

Maulina Kadiranti - Selasa, 17 Mei 2022 | 15:39
Rumah Takao Shito yang terletak di dalam Bandara Narita, Prefektur Chiba, Jepang.
Kompas.com

Rumah Takao Shito yang terletak di dalam Bandara Narita, Prefektur Chiba, Jepang.

IDEAOnline -Memiliki rumah sudah menjadi hal yang diperhitungkan oleh semua orang, dari generasi baby boomers, milenial, Z bahkan alfa. Hal ini wajar, sebab rumah merupakan kebutuhan dasar yang dapat memberi rasa aman, nyaman.

Bagi yang sedang menimbang-nimbang dan mencari rumah yang akan dibeli. Maka, hal utama yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi rumah yang akan ditinggali.

Sudah selayaknya pula memilih rumah yang lokasinya strategis. Sebab, bisa mempengaruhi harga rumah dan nilai investasinya di masa mendatang.

Selain itu, juga dapat memberikan akses yang mudah untuk bepergian kemanapun.

Baca Juga:Coba Singkirkan 5 Hal Ini di Dapur, Wajar Saja Dapur Malah Jadi Makin Berantakan!

Baca Juga:Digadang-gadang Habiskan Rp 20 Miliar, Begini Konsep Rumah Ayu Ting-ting yang Diungkap oleh Sang Arsitek

Terutama bagi yang memiliki mobilitas tinggi, maka dalam memilih rumah harus menyesuaikan dengan lokasi yang rutin IDEA lovers tuju misalnya, kantor, sekolah, pusat perbelanjaan dan masih banyak lagi.

Sehingga, IDEA lovers bisa menyeimbangkan efektif dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Percayalah, aktivitas kehidupan IDEA lovers sangat dipengaruhi oleh lokasi rumah.

Berbeda dari rumah-rumah pada umumnya, dua rumah ini berdiri di lokasi tak biasa.

Ada yang pemiliknya tak mau meninggalkan tanah leluhurnya, dan ada yang merasa pemerintah tidak memberi kompensasi sepadan.

Rumah-rumah itu sampai sekarang masih berdiri, bahkan ada yang sampai menarik atensi dunia.

Berikut adalah rangkuman singkat rumah unik tersebut.

Rumah di tengah jalan layang

Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.
Kompas.com

Rumah di tengah jalan layang Haizhuyong Bridge, di kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China.

Baca Juga:Melahirkan Secara Normal di Rumah Sakit dengan Fasilitas Mewah, Kamar Perawatan Istri Vincent Verhaag Jadi Sorotan Warganet

Baca Juga:Agar Terhindar dari Bakteri, Ini 8 Hal yang Harus Dilakukan Saat Berada di Toilet Umum

Rumah di Guangzhou, China, inimenjadi viral lantaran diapit jalan layang atau flyover.

Pemilik rumah enggan menjualnya ke pemerintah selama 10 tahun.

Dalam bahasa Mandarin bangunan itu disebut "rumah paku" atau "dingzihu", yang artinya pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.

Rumah milik Nyonya Liang tersebut diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge, yang baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Rumah satu lantai itu seluas 40 meter persegi dan terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun tv Guangdong yang dikutip Daily Mail.

Nyonya Liang mengatakan, dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.

Ia bahkan merasa santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini dan tidak ambil pusing dengan anggapan orang lain.

Nyonya Liang adalah satu-satunya orang yang masih tinggal di sana.

Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu.

Baca Juga:6 Alasan Tikus Menetap di Rumah, Nomor 2 Coba Dikurangi dari Sekarang

Baca Juga:Lemak dan Bau pada Piring Kotor Bisa Hilang Saat Dituangkan Minyak Satu Ini, Begini Caranya!

Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.

Rumah di tengah bandara

Di tengah Bandara Narita Jepang, ada sebuah rumah yang masih berdiri tegak.

Rumah itu adalah satu-satunya yang tersisa dari 30 keluarga di daerah tersebut.

Pemiliknya adalah keluarga Takao Shito, yang sudah bertani sayuran di ladang yang sama selama lebih dari 100 tahun.

Kakeknya petani, ayahnya juga, dan kini dia turut meneruskan pekerjaan sebagai petani.

Dilansir dariOddity Central,Shito berjuang mempertahankan tanahnya selama lebih dari 20 tahun, bahkan menolak tawaran lebih dari 1,7 juta dollar AS (Rp 25 miliar) untuk tanahnya.

Rumah Takao Shito yang terletak di dalam Bandara Narita, Prefektur Chiba, Jepang.
Kompas.com

Rumah Takao Shito yang terletak di dalam Bandara Narita, Prefektur Chiba, Jepang.

“Ini adalah tanah yang digarap oleh tiga generasi selama hampir satu abad, oleh kakek saya, ayah saya, dan saya sendiri. Saya ingin terus tinggal di sini dan bertani,” kata Shito kepada AFP, beberapa tahun lalu.

Pesawat terbang di atas kediamannya selama 24 jam sehari dan satu-satunya cara untuk keluar dari sana adalah lewat terowongan bawah tanah.

Kedua landasan pacu bandara itu seharusnya melewati tanah Takao Shito.

Namun, karena Shito bersikeras tidak menjual tanahnya, landasan pacu didesain sedemikian rupa.

Perjuangannya telah menjadi simbol hak-hak sipil.

Ada-ada Saja, Ternyata di Jepang Ada Rumah yang Berlokasi Tepat di Tengah Bandara..

Ada-ada Saja, Ternyata di Jepang Ada Rumah yang Berlokasi Tepat di Tengah Bandara..

Ratusan sukarelawan dan aktivis bersatu mendukungnya selama bertahun-tahun.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular