Dikelilingi beberapa rumah lain membuat Nor House hanya memiliki jalan kecil sebagai akses masuk.
Agusti Salman Farizi, atau yang akrab dipanggil Bojes, dari Asep Dev, kontraktor Nor House, mengakui akses sempit tersebut sempat menjadi masalah ketika pembangunan.
“Akhirnya, kami menyiasati pembangunan dengan menggunakan material-material ringan yang mudah dipindahkan,” ungkap Bojes.
Salah satunya penggunaan material synthetic galvalum untuk fasad dan atap. Selain ringan, bahan ini antikarat dan fleksibel.
Material inilah yang membuat tampilan Nor House berbeda dari rumah - rumah lain di sekitarnya.
Terlebih, Yanuar, arsitek dari Aaksen Responsible Architecture, yang merupakan rekan Bojes, membuat desain yang unik untuk rumah ini.
Baca Juga:Injak Usia 11 Tahun, Media Kuliner Sajian Sedap Adakan Cooking Co11aboration!
Desain arsitektur tropis kontemporer jadi inspirasi Yanuar ketika merancang Nor House. Area yang terbatas juga membuat Yanuar menerapkan konsep penghematan ruang.
Konsep ini hadir lewat pilihan furnitur yang kompak, berdesain simpel, namun tetap fungsional.