Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Green Design untuk Rumah di Lahan Terbatas, Wujudkan dengan 8 Hal Ini!

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 21 Mei 2022 | 11:30
Ilustrasi inner court mungil di samping kamar tidur.

Ilustrasi inner court mungil di samping kamar tidur.

IDEAOnline-Ingin menerapkan konsep green design dan hemat energi untuk rumah mungil kamu yang lahannya terbatas?

Konsep green design dan hemat energi ini bisa kamu terapkan pada seluruh aspek bangunan, baik dari segi peletakan fungsi ruang, penggunaaan material bekas, finishing bangunan, dan pengadaan beberapa elemen bangunan.

Inilah beberapa poin penerapan yang sangat mudah diwujudkan.

1. Inner court

Rumah dengan luasan terbatas umumnya memiliki keterbatasan dalam menempatkan bukaan atau jendela.

Menghadirkan innercourt menjadi salah satu opsi dan solusi.

Baca Juga: Penyebab Bocor pada Dak yang Digunakan untuk Taman Atap, Cegah dengan Cara Ini!

Inner court adalah ruang terbuka tanpa atap yang letaknya ada di dalam rumah.

Kehadirannya dapat memberikan penghawaan alami pada hunian karena bisa meredam panas sehingga penghawaan rumah pun menjadi lebih sejuk.

Meski pada umumnya luas innercourt biasanya lebih dari tiga meter persegi, namun innercourt juga sangat mungkin diterapkan untuk rumah di lahan terbatas.

Kamu bisa memanfaatkan lahan mungil di pinggiran dinding.

Pilih tanaman-tanaman berukuran kecil dan cukup tambahkan satu batang pohon yang berukuran besar bila ukuran inner court memungkinkan.

Baca Juga: 4 Cara Efektif Hindari Paparan Matahari Langsung pada Rumah Hadap Timur atau Barat

Ilustrasi mengolah plafon dengan skylight untuk pencahyaan.

Ilustrasi mengolah plafon dengan skylight untuk pencahyaan.

2. Taman vertikal

Jika kebutuhan ruang membuat kamu tak bisa menyisakan lahan untuk inner court, pilih alternatif taman vertikal, tempatkan pada dinding tengah dan buat skylight untuk membantu pencahyaan taman vertikal ini.

Pakai material kaleng bekas untuk pot tanaman, lalu susun secara vertikal membentuk sebuah green wall.

3. Void

Meningkat rumah menjadi opsi palaing tepat untuk rumah dengan lahan terbatas.

Bikin void yang menghubungkan lantai 1 dan lantai 2.

Keberadaan void ini akan mendukung pergerakan udara di dalam rumah

4. Plafon miring

Desain plafon miring mengikuti kemiringan atap pelana jadi cara berikutnya.

Dengan cara ini diharapkan dapat mendukung pergerakan udara di dalam rumah.

Baca Juga: Ini Bedanya Void dengan Skylight, Bikin Rumah Tingkat Lebih Lapang

Dinidng semen ekspos perlu dilindungi dengan acian semen kedap air agar tak lembap.

Dinidng semen ekspos perlu dilindungi dengan acian semen kedap air agar tak lembap.

5. Roof garden

Bikin roof garden di lantai atas bangunan.

Cara ini sangat dianjurkan untuk menyiasati keterbatasan lahan.

6. Mengolah fasad rumah

Pengolahan fasad rumah dengan mengombinasikan material bata ekspos dengan green wall.

Pemakaian material bata disarankan karena bata merupakan salah satu material yang sustainable.

7. Semen ekspos

Acian semen tanpa cat menjadi pilihan untuk finishing.

Selain menekan biaya renovasi dan pembangunan, khususnya untuk pembelian cat, finishing seperti ini juga menghasilkan tampilan yang menarik dan artistik.

8. Area bawah tangga

Manfaatkan area bawah tangga sebagai area baca dengan menghadirkan bench yang didesain sesuai bentuk tangga.

Letakkan inner court di area ini untuk menjadikan area baca ini mendapat pencahayaan alami maksimal sehingga dapat menghemat penggunaan energi pada rumah.

Baca Juga: Pasok Udara bagi Rumah Tropis, Ini Cara Optimalkan Void di Ruang Makan

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular