Follow Us

Arsitek Indonesia Borong Gelar Juara Lomba Desain Onduline Green Roof Awards 2023 Asia

Agis Maulana - Jumat, 01 Desember 2023 | 16:04
Salah satu karya desain peserta pada OGRA 2023 Asia.
Dok.Onduline

Salah satu karya desain peserta pada OGRA 2023 Asia.

Menjadi kebanggaan, lima arsitek Indonesia berhasil memborong seluruh podium juara di ajang kompetisi OGRA 2023 Asia. Mereka menampilkan ide dan gagasan terbaiknya demi bersaing dengan ratusan peserta dari enam negara di Asia.

Menurut Asia Pacific Director Onduline Olivier Guilluy yang menjadi salah satu anggota juri dalam OGRA 2023 Asia ini, peserta dari Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan mutunya yang semakin baik dan terbukti bisa menyabet seluruh podium penghargaan kali ini.

“Siapa pun bisa berkontribusi dalam mendukung pembangunan yang keberlanjutan, termasuk Indonesia. Hal terpenting yang bisa kita adalah mengintegrasikan berbagai ide desain demi manfaat yang lebih besar untuk manusia dan lingkungannya,” tuturnya.

Country Director Onduline Indonesia, Esther Pane, turut memberikan dua jempol untuk rancang bangun rumah tinggal yang menonjolkan respons atas berbagai isu teknologi, lingkungan, sosial ekonomi, dan budaya yang memengaruhi konstruksi kontemporer, serta menawarkan solusi visioner terhadap cara kita membangun.

“Arsitek dan profesi arsitektur lainnya merupakan bagian penting untuk pertumbuhan bisnis kami. Mereka sangat memahami komitmen kami mengenai bangunan dan material ramah lingkungan yang membawa dampak positif terhadap bumi. Tujuan akhir kompetisi ini bukan award melainkan membangun dunia lebih baik. Maka itu, kami memilih karya desain bangunan yang memihak pada alam dan manusia dengan tetap mempertahankan sisi estetiknya,” ucapnya ditengah-tengah seremoni penghargaan OGRA 2023 Asia.

Karya desain yang memperhatikan aspek lingkungan dan manusia dengan tetap mempertahankan aspek estetika.
Dok.Onduline

Karya desain yang memperhatikan aspek lingkungan dan manusia dengan tetap mempertahankan aspek estetika.

Ketua GBCI Iwan Prijanto menyatakan, penilaian karya sangat mempertimbangkan potensi rancang atap yang mudah diterapkan, selain memenuhi kriteria sehat, nyaman, estetik dan ramah lingkungan. Menurutnya, sudah semestinya para arsitek dan desainer Indonesia melahirkan solusi perancangan yang tidak hanya berputar di situ-situ saja. Sebab, kota-kota di dunia tidak lagi berlomba untuk menunjukkan kemegahan, melainkan menunjukkan kecerdasan khususnya dalam menggunakan dan mengelola sumber daya.

Upaya total NetZero tidak akan tercapai bila perilaku dan desain bangunan masih boros sumber daya. Ide yang terlahir dari seluruh peserta OGRA ini diharapkan dapat menjadi pilihan solusi untuk mewujudkan Net Zero Healthy Building yang efektif sehingga mampu mengurangi laju pertumbuhan emisi karbon ke lingkungan.

Sementara itu, Prinsipal Architect Archimetric Ivan Priatman mengatakan, transformasi peradaban Indonesia menuju pembangunan yang hemat energi dan berdampak rendah adalah sebuah keniscayaan. Selama ini paling besar penggunaan energi pada bangunan disebabkan oleh proses-proses menciptakan iklim buatan dalam ruangan melalui pemanasan, pendinginan, ventilasi dan pencahayaan. Konsumsi energi umumnya memakan minimal 25 persen dari total biaya operasional.

Manifestasinya bisa dimulai dari pengendalian diri konsumsi energi dilanjutkan dengan pemanfaatan metode dan teknologi efisien energi serta memaksimalkan penggunaan renewable energy.

Di sisi lain, arsitek dan perencana kota asal Filipina Felino 'Jun' Palafox Jr mengatakan, pihaknya telah diminta Onduline untuk menilai secara profesional dan keilmuan desain rumah tinggal yang fokus pada solusi atap berkelanjutan. Ia memuji kualitas para peserta.

“Karya yang masuk sangat beragam. Potensinya luar biasa. Artinya, lomba desain Onduline Green Roof Awards ini sudah memberikan ruang bagi karya inovatif dan kreatif profesional arsitek yang peduli dengan bangunan green architecture. Karya peserta harus mampu menerjemahkan muatan lokal, cara-cara efektif untuk mengurangi kebutuhan energi seperti orientasi tempat yang baik, kekedapan udara, jendela berperforma tinggi, peralatan hemat energi dan sebagainya,” ujarnya.

Editor : iDEA

Latest