Follow Us

Mengubah Fasad Tanpa Debat

Rasantika M. Seta - Sabtu, 22 Juni 2013 | 06:13
Mengubah Fasad Tanpa Debat
Rasantika M. Seta

Mengubah Fasad Tanpa Debat

Mengubah tampilan fasad (bagian depan rumah) dapat tetap dilakukan tanpa debat berkepanjangan dengan pengembang perubahan. Aturan yang membatasi upaya pemilik rumah mempercantik bagian depan rumah, lebih ditekankan agar terjadi keserasian bangunan dengan lingkungannya. Aturan ini, rata-rata diterapkan oleh developer pada perumahan yang masih dalam tahap pengembangan.

Dalam batas wajar, aturan ini boleh diberlakukan. Kira-kira begini alasannya. Semasa pengembangan dan pemasaran, developer ingin agar lingkungan perumahan yang sedang dijualnya itu tetap terlihat sesuai dengan konsep yang ditawarkan. Ujung-ujungnya diharapkan, unit yang ditawarkan laku terjual. Bagi pembeli pun, bukan tak ada untungnya. Jika seluruh rumah laku terjual, lingkungan menjadi cepat terbentuk. Kawasan menjadi ramai, dan tinggal tak sendiri lagi.

Kembali ke masalah aturan tadi, ketidakbolehkan pemilik rumah mengubah fasad rumah tak berlaku selamanya. Rata-rata memiliki batas waktu, misalnya, selama tiga atau lima tahun sejak rumah dibeli. Setelahnya, fasad boleh diubah sesuai kehendak pemilik. Lalu, apakah selama tiga atau lima tahun itu pemilik sama sekali tak boleh mengubah tampilan fasad rumah? Tidak juga. Sebagian besar developer perumahan masih memberi peluang pada pemilik rumah untuk mengubah fasad. Misalnya, menambahkan atap carport, mengubah warna, atau sedikit elemen detail pada fasad. Lebih detail soal sejauh mana pemilik dapat mengubah tampilan fasad ini dapat didiskusikan dengan pengembang perumahan secara langsung.

Olah fasad tambahan

Sebagai pemilik rumah, kita dapat saja ngotot untuk mengubah tampilan bagian depan rumah agar sesuai keinginan. Tapi apa iya, rumah yang baru saja kita tempat itu harus diubah wajahnya. Toh kemungkinan, tampilan bagian depan itu masih bagus, dan masih layak dipandang. Nah, daripada repot-repot berdebat dengan developer, mengapa tidak memikirkan alternatif lain mempercantik fasad.

Misalnya rumah pada foto. Fasad utama (bagian teras depan) rumah ini tidak diubah oleh pemiliknya karena tidak diperbolehkan oleh developer. Wajah baru bisa diperoleh karena si pemilik rumah membuat ruang tambahan pada bagian samping kanan. Sebuah bidang masif di sisi belakang setinggi dua lantai dihadirkan. Dinding dicat warna abu-abu tua. Lalu sebagai aksen dipasang batu alam pada sudut pertemuan. Pada sudut lantai dua juga dibuat teras kecil dengan railing dari material kaca. Agar tak monoton, dinding luar ruang dapur dicat putih. Sebagian dinding ruang servis di lantai dua dicat warna hijau kiwi, sehingga tampak adanya permainan bidang yang berpadu dengan permainan warna.

Lain lagi di teras samping. Teras samping tampil lebih ringan. Tiga buah kolom siku hadir sebagai pembungkus teras samping. Yang menarik, pemilik rumah merancang kolom tersebut untuk persiapan jika kelak ia akan menambah ruang lagi di bagian atas. Fondasinya pun telah direncakanan untuk dua tingkat. Tampilan keseluruhannya seperti terlihat pada foto.

Bagus kan? Tanpa perlu mengubah fasad utama, rumah pun bisa tampil beda dengan tetangga. Tak perlu debat dengan developer pula.

Sumber: Renovasi

Original publish 2009

Editor : Rasantika M. Seta

Latest