iDEAonline – Menyatukan keinginan pemilik rumah yang berbeda dan mewujudkannya dalam sebuah desain yang dapat memberi perasaan bahagia bagi semuanya.
Inilah peran yang sangat dihayati oleh Cosmas D. Gozaliketika mendesain sebuah rumah tinggal bagi kliennya.
Tak terkecuali dengan rumah ini yang dimiliki oleh suami dan istri yang berbeda latar belakang dan seleranya.
Percampuran 2 etnis, Jawa dan Cina; perpaduan 2 agama, Islam dan Katolik; dan akomodasi 2 selera, tradisional dan modern kontemporer, terwujud dalam desain Rumah Pendopo—begitu Cosmas menyebutnya yang terletak di tengah padatnya Jakarta.
Lahan yang luas memberi keleluasaan bagi Cosmas mengatur layout rumah. Untuk kenyamanan, pengolahan desain mempertimbangkan arah hadap rumah.
Pada sisi barat banyak diaplikasikan secondary skin untuk “menghambat” panas di sore hari. Sedangkan, pada sisi panjangnya, Cosmas membagi rumah menjadi beberapa massa bangunan.
Agar terlihat tak monoton,permainan massa bangunan yang ada ditanah yang rata, diolah dengan cerdas oleh sangar sitek dengan permainan leveling (perbedaan ketinggian).
Sebagai penyatu massa-massa bangunan ini agar tak terlihat sebagai bangunan yang terpisah-pisah, diaplikasikan material bajakan tilever sebagai penghubung.
Ada banyak pendopo di rumah ini. Kehadiran pendopo di rumah sudut ini, adalah solusi Cosmas dalam menyiasati aturan GSB.
Langkah yang diambil Cosmas adalah menghadirkan pendopo untuk menciptakan kesan “ruang luar jadi ruang dalam”.
Dengan cara ini, penghuni bisa merasa berada di dalam rumah padahal sebenarnya sedang ada di ruang luar.
Di sini, kreativitas arsitek ditantang untuk menciptakan desain pelindung bagi penghuni dari pengaruh iklim saat beradadi pendopo ini.
Selain penyiasatan masalah GSB,tantangan lain yang dihadapi Cosmas untuk rumah ini adalah letaknya yang dikelilingi bangunan tinggi.
Di bangundi tengah kota di kawasan Kuningan,Jakarta, gedung perkantoran CBD membayangi rumah ini.
“Karenanya, masalah privasi menjadi faktor yangharus dipertimbangkan,” ujar Cosmas.
Lagi-lagi kreativitas sang arsitek sangat berperan dalam penempatan layout ruang dan penempatan massa bangunan agar memberi privasi bagi penghuninya.
Namun, dari banyaknya tantangan yang berhasil dipecahkan, di sisilain, Cosmas justru melihat potensi keberadaan rumah sudut ini.
“Rumah sudut memiliki akses cahaya yang banyak sehingga memberi potensi kreatif dalam pengaturan ruangnya,” ujarnya.
Bagaimana potensi itu dimanfaatkan untuk memberi nilai positif bagibangunan, di sanalah peran arsitek diperlukan.
Peletakan bukaan untuk sirkulasi udara dan masuknya cahaya, pemanfaatan view, serta pemilihan material, adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengaplikasiannya.
Interior rumah dirancang sesuaikeinginan pemilik rumah.
“Terlihat simpel,tapi sebenarnya tidak simpel,” jelas Cosmas.
Memadukan 2 keinginan, suami dan istri, yang berbeda selera. Livingroom didesain modern dan dirancang simpel.
Hal ini mengakomodasi keinginan sang suami. Sedangkan, ruang lain, didapur misalnya, didesain dengan gaya berbeda mengikuti selera sang istri.
Disini sang arsitek mengolah desain agar tiap-tiap ruang tetap berada dalam kesatuan.
“Unsur kayu diolah untukmengalirkan desain dan untuk memberi sentuhan hangat di antara beberapa aplikasi unsur kaca dan material modern lainnya.
Semua pengolahan ini menciptakan kesan rumah modern yang sangat kental ke-Indonesia-annya,” ujar Cosmas.
Napas Indonesia selain dari pemilihan jenis material juga terlihat jelas melalui detail-detail unik pada bangunan rumah dan interiornya.
Setiap detail menampilkan pengolahan materialyang cukup “rumit” yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya.
“Selain banyak menggunakan material dari berbagai sektor industri, proyek ini juga banyak melibatkan perajin Indonesia,” pungkasCosmas.
Ada susunan potongan pelat besiyang butuh keahlian dan ketekunan tersendiri dalam aplikasinya. Ada motif kawung hasil olahan perajin kayu yang dikerjakan secara handmade.
Ada aplikasi unik bata yang disusun tak biasa. Semuanya ada dalam kesatuan desain, punya peran fungsional dan mempercantik rumah.
Pengolahan lahan, organisasi ruang, sentuhan detail unik, menjadikan desain rumah mewah ini sangat bernilai.
Sebuah proyek yang padat karya dengan melibatkan banyak sumber daya manusia lokal untuk memasukkan unsur lokal dalam desain bangunan modern.
Inilah cara Cosmas mengglobalkan sebuah lokalitas.
Properti Kediaman di Jl. Denpasar, Kuningan, Jakarta
Arsitek Cosmas D. Gozali