Penulis Selvia Martiani
Foto Jou Endhy Pesuarissa, Yannis Rudolf Pratasik
iDEAonline - Tren dunia interior kembali berubah, kini benda-benda yang memberi nilai masa lalu menjadi sorotan.
Beberapa alasan yang mendasari kebangkitan benda-benda masa lalu ini adalah perubahan gaya hidup masyarakat urban.
Ritme kerja dan mobilitas yang tinggi membuat masyarakat rindu akan rumah-rumah zaman dulu yang memenuhi nilai-nilai kenyamanan.
Alhasil, mereka pun membangkitkan memori masa lalu dengan cara mengaplikasikanbeberapa benda tempo dulu ke dalam hunian mereka.
Berbagai elemen interior—mulai dari dinding, lantai, plafon, furnitur hingga pajangan—bisa menjadi benda pengingat, sehingga kenyamanan yang diinginkan pun dapat terpenuhi.
Kayu bertemu dengan sofa “jadul” berbahan kulit dengan aksen kancing di sandarannya, menjadi pengingat bahwa zaman dulu furnitur ini pernah berjaya di masanya.
Walau menggunakan bentuk furnitur yang terkesan kuno,semburat tempo dulu berhasil disamarkan dengan penggunaan warna-warna cerah.
Kumpulan krepyak ini merupakan hasil perburuan di berbagai tempat.
krepyak yang digunakan adalah krepyak pilihan yang masih memiliki tampilan bagus dan tidak berlubang. Lubang mengindikasikan bahwa krepyak tersebut pernah disusupi rayap.
Furnitur di kafe ini menggunakan kursi-kursi bekas yang dicat ulang.
Warna-warni furnitur dihadirkan agar kesan shabby chic dapat terasa.
Lantai di kafe ini masih memanfaatkan lantai ukuran 30cm x 30 cm dengan warna hitam, abu-abu, dan putih.
Kusen-kusen ini dibuat secara custom lalu diberi lapisan cat pelitur. Setelah itu, sediakan lampu dengan kabel yang panjang menjulur, lalu rangkai di atas kusen tersebut