Penulis Maulina Kadiranti
iDEAonline -Saat ini banyak sekali konsep bertema lingkungan diaplikasikan dalam sebuah hunian.
Selain memberikan nuansa sejuk, asri dan segar, memasukkan konsep ramah lingkungan juga membuat para penghuninya terasa sedang berada di alam sungguhan.
Berbicara tentang alam, salah satu benua di dunia yang identik dengan unsur-unsur alam adalah Afrika.
Akan tetapi,Afrika tidak selalu dihadirkan dalam bentuk yang serba-hijau ataupun serba-liar.
Baca juga:Ini Dia Tips Penataan Kamar Mandi yang Baik Berdasrkan Feng Shui
Kesan elegan dan mewah juga dapat ditampilkan sebagai wujud kecintaan terhadap benua hitam ini.
Pemilik rumah ini, Stefan Antoni Olmesdahl Truen, menganggap rumah sebagai karya seni yang berharga dan harus memiliki ciri khas pemiliknya.
Rumah ini hadir atas dasar kesukaan Truen terhadap Afrika, dan ia menginginkan benua tersebut hadir dalam bentuk desain yang berbeda di hunian miliknya.
Lake House, sebutan dari rumah tersebut, dibagi menjadi 2 zona berbentuk segitiga dan dikelilingi oleh danau yang menjadi pemandangan indah bagi ruang-ruang di rumah ini.
Baca juga:Tak Boleh Asal, Salah Memilih Kasur Bisa Sebabkan 4 Masalah Ini!
Truen menghubungkan ruang luar dengan ruang dalam dengan cara menggunakan kaca transparan pada fasadnya.
Pada malam hari, Truen hanya menutup sebagian kaca dengan tirai, sementara beberapa bagian yang lain dibiarkan terbuka.
Seni rupa di Afrika memiliki penekanan pada seni patung.
Para seniman Afrika cenderung lebih menyukai karya 3 dimensi dibandingkan dengan 2 dimensi.
Rumah Truen mengedepankan seni tersebut, karena kecintaannya terhadap Afrika.
Beberapa patung yang ikonik dihadirkan di ruang-ruangnya, misalnya patung kuda di ruang tamu.
Kendi-kendi kerajinan khas Afrika menarik minat Truen untuk dijadikan hiasan pada meja ruang tamu miliknya.
Rumah ini didominasi warna hitamdan putih.
Warna seperti cokelat dan abu-abu menjadi selingan di ruang tamu dan kamar mandi.
Tidak ada kesan suram dari rumah dengan latar hitam ini, justru kesan elegan dan mewah yang terpancar.
Keren yah?