Lemari itu kemudian berubah menjadi lemari yang dipaku pada dinding. Dinding menjadi elemen struktur kabinet tersebut, dan sebagian lagi berupa lemari di bawah meja yang memiliki sejumlah laci dan pintu. Setiap lemari dilengkapi dengan pintu yang dibuka ke arah depan. Kabinet semacam ini biasanya mengandalkan keterampilan tukang kayu.
Dewasa ini berkembang kabinet yang dibuat secara knock down. Dengan sistem itu, jika lokasi dapur berpindah, lemari dapat dilepas dengan mudah karena dipasang menggunakan sekrup.
Pintu kabinet bisa berupa kaca, bisa pula papan solid. Jika dari kaca, pengguna mendapatkan akses mudah untuk mencari barang karena kaca memungkinkan bekerjanya fungsi etalase.
Ruang penyimpanan di dalam lemari maupun rak, kini terbantu dengan adanya perangkat yang terbuat dari bahan stainless steel. Dengan sistem roda dan engsel, perangkat ini sangat praktis membantu organisasi penyimpanan peralatan di dapur.
Bahkan untuk laci penyimpanan alat makan seperti sendok-garpu, tersedia tray (sejenis nampan) dalam berbagai ukuran kolom dan aneka material.
Penulis : Rasantika M. Seta