Follow Us

3 Tips Dari Psikolog Agar Anak Mau Tidur di Kamarnya Sendiri

Maulina Kadiranti - Jumat, 10 Agustus 2018 | 21:35
wall sticker di kamar anak | dok. cdn.ecommercedns.uk
dok. cdn.ecommercedns.uk

wall sticker di kamar anak | dok. cdn.ecommercedns.uk

iDEAonline - Ketika anak Anda masih bayi, mungkin kamu tak akan mengalami kesulitan untuk tidur karena rasa takut gelap di malam hari.

Hal ini disebabkan karena kamu selalu menjaganya disetiap malam, sehingga mereka tidak akan merasa takut saat siang atau malam hari.

Namun, ketika anak-anak mulai beranjak balita, pasti akan ada saatnya untuk mengajarkan mereka untuk berani tidur di kamarnya sendiri.

Ketika tiba waktunya untuk tidur sendiri, balita cenderung akan mengalami kesulitan untuk tidur sendiri di malam hari.

Tak jarang waktu tidur malam menjadi sangat menakutkan untuk mereka.

Baca juga : Curi Ide Dekorasinya, Ini Dia 5 Inspirasi Kamar Anak Artis yang Cute

Menurut Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja, seorang anak sudah bisa tidur sendiri di kamarnya sejak usia 3 tahun, walaupun usia ini masih masuk kategori pra sekolah.

Di usia 3 tahun, seorang anak sudah dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga orangtua tidak perlu khawatir anaknya tidur terpisah.Ratih menjelaskan bahwa bagi seorang anak, memiliki kamar tidur sendiri berarti melatih anak untuk lebih mandiri, percaya diri, juga memberikan privasi dan teritori pribadi bagi anak.

"Dengan memiliki kamarnya sendiri, seorang anak dapat dilatih bertanggung jawab merawat dan merapikan barang-barangnya," tambah Ratih.

Baca juga : Makin Banyak Warna Makin Baik. Yuk Terapkan Tema Rainbow di Kamar Anak

Bagi banyak keluarga, ketika si buah hati harus berpisah kamar dari orangtuanya seringkali menciptakan drama tersendiri.

Editor : Alfa

Latest