Follow Us

3 Tips Dari Psikolog Agar Anak Mau Tidur di Kamarnya Sendiri

Maulina Kadiranti - Jumat, 10 Agustus 2018 | 21:35
wall sticker di kamar anak | dok. cdn.ecommercedns.uk
dok. cdn.ecommercedns.uk

wall sticker di kamar anak | dok. cdn.ecommercedns.uk

Banyak yang kemudian terjadi, kamar anak sudah tersedia, tetapi tidak ditempati.

Anak masih tidur bersama dengan orangtuannya.Menurut Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses anak menempati kamar sendiri ini berjalan mulus.

Ini tipsnya.

1. Sebaiknya proses pindah kamar dilakukan bertahap

Misalnya, saat awal orangtua menemani anak tidur di kamar anak.

Sampai si kecil merasa terbiasa dan nyaman di kamar barunya, barulah ia tidur sendiri.

Baca juga : Agar Kamar Anak Menjadi Nyaman, Intip Tips Pencahayaannya Yuk!

2. Orangtua jangan berlebihan menanggapi soal pisah kamar

Seringkali, reaksi orangtualah yang justru memancing anak berpikir bahwa pisah kamar adalah sesuatu yang menakutkan.

Tanamkan bahwa ini peristiwa biasa yang harus dilalui anak.Bersabar dan konsisten melalui proses ini.

3. Jangan berikan pilihan

Jangan memberikan celah untuk memberikan tawaran bahwa anak tetap dapat tidur di kamar orangtuanya.

Editor : iDEA

Latest