Banyak gambar dari rancangan tersebut merupakan bangunan simbolis Indonesia seperti Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, Kantor Bank Indonesia, Gedung Pola bahkan gedung Institut Pertanian Bogor.
Almarhum Friedrich Silaban adalah arsitek kesayangan Soekarno.
Terutama saat Soekarno menasionalkan Indonesia dengan cara memulangkan para pekerja Belanda kembali ke negaranya, termasuk para arsitek yang merupakan ujung tombak pembangunan.
Saat inilah akhirnya arsitek Indonesia mulai mendapat kesempatan untuk memamerkan keahliannya.
Tidak hanya sekedar membantu arsitek Belanda namun juga menjadi tokoh utama di bidang arsitektur.
Baca juga:Tempat Tidur Unik untuk Rumah Mungil, Cocok untuk Millennial!
Nama Friedrich Silaban semakin dikenal berkat kemenangannya dalam 3 kompetisi sekaligus yang diselenggarakan pemerintah.
Ketiga kompetisi itu adalah rancangan gedung bank sentral, kompetisi tugu nasional dan kompetisi masjid nasional.
Ketiganya diwujudkan berupa bangunan Masjid Istiqlal, gedung Bank Indonesia dan Monumen Nasional atau Monas.
Di penghujung diskusi, Septiadi juga ingin membahas mengenai dunia arsitektur Indonesia sebelum demokrasi terpimpin, baik dari segi bangunannya, maupun arsitek yang terlibat. (*)