IDEAonline- Pada April 2009, Peter Aaron, seorang fotografer arsitektur veteran, pergi berlibur bersama keluarganya ke Suriah, jauh sebelum nama ISIS dikenal luas.
Saat itu Aaron membawa kamera Canon 5D yang telahlama ia modifikasi dengan melepaskan lapisan inframerah pada lensanya.
Memotret dengan kamera modifikasi ini akan merubah warnalangit biru menjadi hitam gelap dan dedaunan hijaumenjadiputih layaknya susu.
Walau begitu, kamera ini dapat menangkap detail dan kontras bangunanyang luar biasa pada bangunan-bangunan di Suriah melalui hasil foto dengan warna monokrom ini.
Baca Juga :Subhanallah, Ini Dia Tampilan Rumah Nabi Muhammad SAW yang Sangat Sederhana dan Bersahaja
Foto jepretanAaron dari perjalanan tersebut pun kini menjadi saksi dari monumen kuno dan bersejarah yang banyak di antaranya telah rusak parah atau bahkan dihancurkan oleh pihak yang berperang.
Contohnya adalahTemple of Bel, Palmyra.
Saat itu Aaron mengabadikan, dari berbagai perspektif, struktur bangunan khas Mesopotamia yang telah berusia dua ribu tahun.
Namun, pada bulan Agustus 2015, lokasi tersebut muncul dengan diselimuti gumpalan asap dalam propaganda ISIS.
Monumen tersebut pun kemudian dikonfirmasi telah diratakan.
Sedangkan di Tower Tomb of Elahbel, Palmyra, gambar-gambar Aaron menangkap retakan-retakanserta setiap celah dan sambungan blok bata, namun kini, bangunan tersebut telah rata sepenuhnya diratakan.
Baca Juga :Meski Tanpa Kubah, 4 Masjid Ini Dibangun dengan Desain yang Tak Biasa
Walaupunarsitektur adalah subjek perhatiannya, namun Aaron menganggap subjeknya ini jauh lebih luas dari sekedar bangunan semata.
Ia jugakerap kalimenangkap kilasan pengalaman hidup yang terjadi di dekat bangunan-bangunan.
Seperti yang terjadi di Kolom Besar Palmyra,ia mengunjungi tempat tersebut tepat setelah sholat Jumat.
Baca Juga :Dibangun Tahun 1414, Ini Wujud Bangunan Saksi Bisu Penyebaran Islam
Dalam jepretannya, ia menunjukkan dua pria sedang makan di bawahbayanganpilar.
Lalu di souq (pasar) Aleppo, ia juga menjepret deretankios pedagang yang tengah sibuk dengan aktivitasnya.
Namun, kedua situs sekarang telah tak ada.
Awalnya, kumpulan foto ini ia maksudkan sebagai sebagai semacam dokumen perjalanan pribadi miliknya, namun saat inifoto-fototersebut telah menjadi sebuah catatan sejarah.(*)