Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berfungsi Untuk Melindungi Pengungsi, Kubah Ini Dibuat dari Tumpukan Lumpur

Pipit - Rabu, 17 Oktober 2018 | 15:00
Arsitek Stephanie Chaltiel menggunakan drone untuk membuat sebuah kubah berlapis lumpur.
(Stephanie Chaltiel)

Arsitek Stephanie Chaltiel menggunakan drone untuk membuat sebuah kubah berlapis lumpur.

IDEAonline - Arsitek Stephanie Chaltiel menggunakan drone untuk membuat sebuah kubah berlapis lumpur.

Kubah sederhana ini bisa digunakan dalam keadaan darurat sekligus sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi.

Bahkan, material yang digunakan untuk membangun dapat ditemukan di mana saja.

Kubah ini disusun dengan menggunakan kayu. Setelah itu, rangka kayu tersebut ditempel dengan kantong jerami.

Setiap kantong berisi pasir yang mampu melindungi pengungsi dari cuaca ekstrem, sekaligus memperkuat eksterior kubah.

Baca Juga : Server YouTube Down, Begini Tampilan Headquarternya yang Lebih Mirip TK Dibanding Kantor!

Tahap terakhir adalah dengan menyemprotkan campuran yang terbuat dari tanah liat dan serat ke struktur kubah.

Chaltiel dan timnya telah bekerja untuk membuat kubah menjadi lebih kokoh, dengan cara menciptakan pintu yang lebih kecil.

Selain itu, sambungan kayu pada konstruksi kubah juga diperkuat.

Baca Juga : Hemat Listrik Hingga 70%, AC Ini Buat Ruang Sejuk Engga Pakai Lama!

Kepada Business Insider, Chaltiel mengungkapkan, dia menggunakan drone untuk menyemprotkan campuran tanah liat ke struktur kubah.

Dia menambahkan, dalam setiap kubah diperlukan dua orang operator drone untuk mengoperasikan alat ini.

Arsitek berkebangsaan Perancis ini pernah menampilkan karyanya di acara London Design Festival pada September kemarin.

Chaltiel menggunakan drone untuk menyemprotkan campuran tanah liat ke struktur kubah.

Arsitek Stephanie Chaltiel menggunakan drone untuk membuat sebuah kubah berlapis lumpur.

Arsitek Stephanie Chaltiel menggunakan drone untuk membuat sebuah kubah berlapis lumpur.

(Stephanie Chaltiel) Chaltiel menambahkan, kubah ini mampu bertahan selama tiga hari dalam hujan lebat di London.

Ke depannya, Chaltiel sedang menyiapkan proyek pembangunan kubah serupa di Vietnam.

Meski kubah buatannya terlihat sangat sederhana, namun Chaltiel mengatakan, untuk proyek di Vietnam dia akan membangun kubah yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih baik.

Namun Chaltiel menekankan, kubah ini tetap akan menggunakan material alam.(*)

Source :Kompas.com

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular