IDEAonline-Perubahan yang besar selalu dimulai dari hal-hal kecil.
Ini mungkin bisa jadi pemicu untuk berperan dalam mendorong perubahan.
Salah satunya untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ‘ramah’.
Hal ini pula yang dilakukan oleh DK Wardhani, akrab disapa Dini, dan mereka yang mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan.
Baca Juga : Jangan Sampai Rumah Bocor Saat Musim Hujan, Cegah dengan 4 Cara Ini!
Di media sosial, khususnya Instagram, ada tagar #zerowaste, yang berisi unggahan seputar tips dan pola hidup dengan meminimalisasir sampah.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, ia menerakan cegah, pilah dan olah untuk mengurangi sampah rumah tangga.
Ketiga cara ini bisa kita terapkan di rumah, bagaimana sih caranya?
Baca Juga : 6 Tips Cerdas Rawat Furnitur Kayu Ketika Musim Hujan, Agar Tetap Awet
Cegah sampah
Mencegah sampah dengan cara zero waste adalah salah satu langkah yang bisa diterapkan di rumah, langkah-langkahnya:
1. Menolak menggunakan tas plastik saat belanja, kamu bisa menggunakan tas kain, kardus atau wadah lainnya.
2. Menggunakan wadah sendiri ketika membeli makanan di luar rumah, misalnya ketika membeli makanan yang berkuah kamu bisa menggunakan mangkok atau tempat makanmu.
3. Membawa botol minum sendiri dibandingkan membeli air minum kemasan botol plastik.
4. Jangan membeli sesuatu yang tidak perlu, bedakan antara kebutuhan dengan keinginan.
5. Menolak wadah Styrofoam.
6. Menggunakan wadah yang dapat digunakan berulang kami untuk menyimpan sesuatu, misalnya menyimpan sayuran menggunakan wadah plastik.
7. Memilih jajanan tanpa plastik, misalnya pilih jajanan yang menggunakan daun pisang sebagai bungkusnya.
8. Mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan, hal ini dapat mengurangi jumlah sampah.
Baca Juga : Indra Bruggman Didoakan Segera Menikah, Intip Tampilan Rumahnya yang Adem Banget
Pilah sampah
Pemilahan sampah yang ada di rumah bisa dilakukan dengan membagi tempat sampah berdasarkan kategorinya.
Cara ini juga bagian dari upaya mengenalkan jenis sampah kepada anak-anak.
Tempat sampah berdasarkan kategori dibagi menjadi sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), sampah daur ulang campuran, sampah kertas dan kardus, sampah kompos, dan sampah lain-lain.
Sampah kategori daur ulang campuran, seperti botol plastik dan kresek dapat disumbangkan kepada pemulung atau bank sampah terdekat.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan setelah tidak ada sampah di rumah, kamu bisa menolak barang yang dapat berpotensi menjadi sampah seperti sedotan, botol plastik sekali pakai masuk ke dalam rumah.
Baca Juga : Tak Cukup Sekali, 4 Artis Ini Rela Menikah untuk Kedua Kalinya, Tampilan Rumah Mewahnya Bikin Melongo
Untuk tempat sampah dalam kategori kertas dan kardus, pastikan sampah kertas dan kardus dalam kondisi kering dan bersih dari sisa makanan.
Sementara, tempat sampah kompos berisi sampah dari daun pembungkus makanan, sisa sayuran dan buah-buahan, termasuk kulit buah dan biji.
Tempat sampah dengan kategori lain-lain berisi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berupa sampah yang tidak diterima oleh bank sampah seperti tissue, label botol plastik, selotip, stiker, dan lain-lain.
Tempat sampah kategori B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) berisi sampah berupa beterai, kabel, obat kadaluarsa, dan bahan-bahan kimia lainnya.
Baca Juga : Jokowi Hadiri Apel Hari Santri Nasional di Bangunan Bersejarah Ini!
Olah Sampah
Untuk mengolah sampah, kamu bisa lakukan dengan beberapa cara.
Misalnya mendaftarkan ke bank sampah terdekat atau memberikan sampah seperti kertas bekas, botol plastik, kardus dan lainnya ke pemulung.
Selain itu, kamu bisa membuat ecobrick untuk aneka plastik yang tidak diterima oleh bank sampah.
Baca Juga : Begini Kondisi Terkini Meikarta Setelah Kasus Suap, Seng Pembatas Proyek Dibongkar!
Ecobrick merupakan botol plastik yang dipenuhi dengan padat segala sampah yang tidak terurai.
Komposkan sisa sayur dan kulit buah.
Kamu dapat menggunakan alat bantu berupa komposter.
Selain itu, kamu dapat membuat biopori untuk sisa organik hewani seperti duri, tulang, dan lain-lain.(*)