Follow Us

Rumah Tropis Unfinished: Mengoptimalkan Semua Potensi

Sabrina Alisa - Selasa, 11 Oktober 2016 | 05:56
Rumah Tropis Unfinished Mengoptimalkan Semua Potensi
Sabrina Alisa

Rumah Tropis Unfinished Mengoptimalkan Semua Potensi

iDEAonline.co.id - Pengalaman menarik akan dirasakan tamu yang masuk ke dalam hunian ini. Dari halaman depan yang sejajar dengan jalan, kita akan dibawa ke samping menaiki tangga beton, menuju dek kayu. Di atas dek ini, kita dapat menyentuh dedaunan di pohon yang biasanya hanya dapat dipandang dari bawah. Asri sekali!

Sebuah pintu yang kemudian dilewati menandakan bahwa kita "resmi" memasuki rumah. Namun, di balik pintu ini bukan ruang tertutup yang ditemui, melainkan ruang yang menyuguhkan pemandangan luas ke area kolam renang. Bagaikan berada di sebuah resor tropis yang jauh dari keramaian kota!

Sejauh mata memandang dari area terbuka di tengah lahan ini, nyaris seluruh bagian rumah tampak. Muchrifin, yang akrab disapa Ifin, pemilik sekaligus perancang hunian ini, memang menerapkan konsep terbuka pada rumahnya. Entah dengan meniadakan sebagian dinding, membuat pembatas berlubang, atau membuat jendela kaca lebar, semua bertujuan agar rumah mendapat cahaya dan udara maksimal. Selain itu, "View alami yang bagus jangan dikorbankan," ujar Ifin yang menempati rumah bersama Lika, sang istri, dan kedua buah hati mereka, Dafinka dan Muanka.

Melalui desain bangunannya, tampak sekali bahwa si arsitek ingin menggali potensi iklim tropis. Selain mempertahankan banyak pepohonan asli di lahan, seluruh atapnya berbentuk pelana dengan kemiringan curam hingga 45 derajat. Dengan kemiringan ini, demi keamanan dan kekuatan, genting tanah liat yang digunakan sebagai penutupnya disekrup. Konsekuensi atap yang curam adalah langit-langit yang tinggi, yang menguntungkan penghawaan dalam ruang.

Konsep material unfinished juga diterapkan. Dengan konsep ini, Ifin ingin memperlihatkan material secara jujur, tidak ditutupi pelapis. Seluruh dinding rumah, dari luar sampai ke dalam, berupa semen ekspos. Lantai dipilih dari marmer yang merupakan material alam. Pada dek, digunakan kayu bengkirai yang tahan cuaca. Sebagai lubang udara, roster dan bilah kayu dimanfaatkan. Tentunya tanpa pelapis apa pun. Agar material ini tidak tampil biasa, susunannya dibuat acak secara artistik. "Di sini, saya ingin menunjukkan bahwa material yang biasa bisa tampil menarik," kata Ifin.

Yuk, intip rumah bergaya tropis unfinished yang satu ini di sini!

Foto: Adeline Krisanti, Richard Salampessy

Properti: Ifin & Lika, Cirendeu, Ciputat, Tangerang

Arsitek: Muchrifin

-

Baca juga: Tren Desain 2017: Tropical Unfinished

Editor : Sabrina Alisa

Latest