Membangun rumah bergaya Bali tak terlalu sulit. Gunakan elemen-elemen tradisional Bali untuk menciptakan nuansanya itu. Tentu ini tak akan sama persis dengan gaya arsitektur Bali sesungguhnya. Namun, paling tidak, nuansa Bali itu sudah tercipta. Elemen-elemen bernuansa Bali berikut ini, misalnya.
Atap alang-alang, ciri khas rumah Bali ini memiliki ketebalan yang bervariasi antara 30cm-60cm. Cukup tebal untuk menahan rembesan air hujan. Atap relatif fleksibel karena dapat meredam gejolak perubahan cuaca lingkungan, sehingga tak terlalu terasakan di bagian dalam rumah.Angkul-angkul, merupakan elemen khas Bali. Pintu berdaun dua ini memiliki desain dan ukuran yang bervariasi. Konon, tinggi dan lebar pintu disesuaikan dengan postur tubuh penghuni rumah. Begitu juga dengan warna dan ukiran yang ada di sana. Dibuat sesuai dengan tingkat kasta dan tingkat ekonomi.
Atap alang-alang, ciri khas rumah Bali ini memiliki ketebalan yang bervariasi antara 30cm-60cm. Cukup tebal untuk menahan rembesan air hujan. Atap relatif fleksibel karena dapat meredam gejolak perubahan cuaca lingkungan, sehingga tak terlalu terasakan di bagian dalam rumah.
Angkul-angkul, merupakan elemen khas Bali. Pintu berdaun dua ini memiliki desain dan ukuran yang bervariasi. Konon, tinggi dan lebar pintu disesuaikan dengan postur tubuh penghuni rumah. Begitu juga dengan warna dan ukiran yang ada di sana. Dibuat sesuai dengan tingkat kasta dan tingkat ekonomi.