Follow Us

Risiko Kesehatan Akibat Tinggal di Apartemen Kecil

Devi F. Yuliwardhani - Rabu, 25 Desember 2013 | 00:00
Risiko Kesehatan Akibat Tinggal di Apartemen Kecil
Devi F. Yuliwardhani

Risiko Kesehatan Akibat Tinggal di Apartemen Kecil

Saat ini, hunian vertikal dengan unit kecil merupakan solusi untuk masalah perumahan di seluruh dunia. Akan tetapi, seberapa kecil yang disebut terlalu kecil? Apakah ada risikonya bagi kesehatan?

Bulan Januari lalu, Bloomberg mengumumkan pemenang desain apartemen dengan unit berukuran 'mikro'. Ukurannya adalah 250 dan 300 kaki persegi atau 23 dan 34 meter persegi.

Pemenang yang terpilih keluar dengan layout ruangan yang inovatif, ruangan setinggi 3 meter, dan balkon kecil yang diyakini memberikan penghuni 'pecahayaan dan udara yang sesuai'.

Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa tempat seperti itu bukanlah sepenuhnya solusi untuk masalah yang sedang kita hadapi. Hunian seperti itu bisa saja mendatangkan masalah kesehatan dan masalah kepadatan bagi penghuninya.

"Pasti, desain apartemen mikro ini bisa jadi luar biasa bagi eksekutif muda di usia 20-an," ujar Dak Kopec, direktur dari desain untuk kesehatan manusia di Boston Architectural College. "Tapi mereka bisa saja tidak sehat saat mereka lebih tua, bilang saja di 30-an dan 40-an, mereka menghadapi tekanan yang berbeda yang dapat menyebabkan hidup di kondisi seperti itu adalah masalah."

Untuk sebagian besar orang, kehidupan sehari-hari merupakan sesuatu yang memang sudah sekuensial. Tidak banyak orang yang mau menambahkan kegiatan baru atau hal baru dalam kesehariannya.

Apartemen mikro berukuran sangat kecil untuk memuat mebel seperti tempat tidur, meja makan, dan lainnya. Lalu keluarlah produk seperti tempat tidur yang bisa disimpan, meja makan yang bisa digantung. Kegiatan sehari-hari pun bertambah.

Awalnya, desain seperti itu bisa saja berhasil. Akan tetapi, untuk berapa lama? Akhirnya tempat tidur tidak disimpan, meja makan tidak diangkat lagi, dan akhirnya ruang semakin sempit.

Lalu bagaimana dengan anak-anak? Menurut Susan Saegart, professor psikologi lingkungan, anak-anak akan menjadi penyendiri dan bermasalah dalam belajar dan konsentrasi. Hal itu disebabkan kurangnya area privat untuk anak-anak.

Secara fungsional, ruangan yang disediakan tersebut bisa jadi cukup untuk segala sesuau yang fungsional. Akan tetapi, apakah fungsional saja cukup?

Sumber: http://www.theatlanticcities.com

Editor : Devi F. Yuliwardhani

Latest