Follow Us

Asal Usul Nama 10 Daerah di Jakarta, Mulai dari Senayan hingga Marunda

Alfa - Minggu, 11 November 2018 | 15:30
Pemandangan Monumen Nasional (Monas) dari lantai 24 di Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017). (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Pemandangan Monumen Nasional (Monas) dari lantai 24 di Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017). (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Petojo berasal dari nama seorang pemimpin orang-orang Bugis yang pada tahun 1663 diberi hak pakai kawasan tersebut, bernama Aru Petuju.

Oleh orang Betawi, petuju diucapkan “petojo”.

Baca Juga : Inspirasi Desain Kamar Anak, Kesan Sporti Berkat Ornamen Dinding

7. Glodok

Ada dua pendapat mengenai asal-usul nama kawasan ini. Ada yang mengatakan berasal dari kata “grojok”, suara kucuran air dari pancuran.

Lidah orang Tionghoa mengubah kata grojok menjadi kata glodok.

Dulu, di sana terdapat semacam waduk penampungan air dari kali Ciliwung, yang dikucurkan dengan pancuran terbuat dari kayu, dengan ketinggian kurang lebih 10 kaki.

Keterangan lainnya menyebutkan, bahwa kata glodok diambil dari sebutan terhadap jembatan yang melintas Kali Besar (Ciliwung) di kawasan itu, yaitu jembatan Glodok.

Disebut demikian karena dahulu di ujungnya terdapat tangga yang menempel pada tepi kali, yang biasa digunakan untuk mandi dan mencuci oleh penduduk di sekitarnya.

Dalam bahasa Sunda, tangga semacam itu disebut glodok.

Baca Juga : Inspirasi Desain Ruang Makan, Asri Bersebelahan dengan Taman

8. Pinangsia

Editor : Alfa

Latest