IDEAOnline-Selama menjalani masa-masa #DiRumahAja dan mengisinya dengan #BelajardiRumah dan #WorkFromHome, banyak perubahan pola hidup di setiap keluarga.
Dari kebiasaan memasak yang kabarnya jadi semakin sering, karena di rumah terus membuat anak-anak dan anggota keluarga jadi merasa cepat lapar dengan kegiatan yang terasa monoton.
Tak hanya soal dapur, kegiatan di ruang servis pun makin disibukkan dengan banyaknya tumpukan pakaian yang siap dicuci.
Ingin menjamin kebersihan setiap anggota keluarga dan mencegah penularan virus corona, seperangkat baju yang dipakai setiap hari mesti diganti dan dicuci. Apalagi jika habis bepergian ke luar rumah untuk sesuatu urusan penting.
Namun, tak sedikit juga masyarakat yang mempertanyakan, benarkah pakaian bisa menularkan virus corona?
Dikutip di laman Kompas.com, Dr. Jill Weatherhead—Asisten Profesor Pediatri yang mengkhususkan diri dalam pengobatan tropis dan penyakit menular di Baylor College of Medicine, Houston, Texas, Amerika Serikat—mengatakan, tidak ada data yang menunjukkan bahwa kita dapat terinfeksi langsung melalui pakaian.
Weatherhead menyebut belum ada penelitian konkret tentang berapa lama virus corona dapat bertahan hidup di baju, celana, sepatu kets, atau pakaian kita lainnya.
Meski demikian, beberapa dugaan dengan latar belakang keilmuan bisa disusun untuk menerangkan hal ini.
Dia mengatakan, pengujian telah mengungkap, virus dapat bertahan hidup di permukaan yang tidak berpori-pori -seperti kertas atau karton selama 24 jam, atau pada plastik dan baja hingga tiga hari. Pakaian, bagaimana pun, adalah permukaan yang berpori.