Enam Cara Berolah Raga di Rumah Anti Malas Lagi di Masa Pandemi

Sabtu, 30 Januari 2021 | 20:35
Kompas.com

Ilustrasi olah raga unaerobik di rumah.

IDEAOnline-Pandemi Coviid-19 sudah hampir setahun berjalan, memengaruhi dan mengubah banyak kebiasaan dan aktivtas masyarakat.

Di awal-awal pandemi, pertengahan Maret 2020 lalu, ketika himbauan untuk melakukan berbagai hal untuk menangkal penularan Covid-19 diserukan, rasanya tak ada seorang pun yang tak bergerak melakukannya.

Berjemur, berolah raga, melakukan segala protokol kesehatan, semua dilakukan dengan semangat.

Namun, yang terjadi saat ini, semangat itu terlihat sudah banyak luntur.

Perasaan bosan dan jenuh menghinggapi banyak orang, dan mulai kendor melakukannya.

Berolah raga, tak lagi sesemangat dulu, atau bahkan sudah mulai tidak dilakukan, dan memilih jadi kamu rebahan, yang malas-malasan tinggal di rumah.

"Tiga bulan pertama pandemi, kesadaran orang buat olahraga sudah muncul. Tapi semakin ke sini, orang bosan," kata Meliza Gilbert, instruktur di Strong Nation.

Meliza Gilbert, yang kerap disapa Melgib, berbicara dalam program "Menjaga Kebiasaan Olahraga di Masa Pandemi" yang disiarkan live di akun Instagram @kompasgramedia, Jumat (29/1/2021).

Menurut dia, ketika mendengar kata "olahraga", banyak orang yang cenderung malas untuk memulainya.

Tetapi, Melgib mengingatkan bahwa olahraga tetap harus dilakukan di masa pandemi.

Baca Juga: Temukan Sanctuary untuk Berjemur Nyaman di Dalam Rumah dengan Cara Ini

Kompas.com
shutterstock

Ilustrasi olah raga yang bisa dilakukan di rumah.

Ini tips dari Melgib, agar kamu semua tetap memiliki semangat untuk berolah raga dan rutin melakukannya, meski hanya dilakukan di rumah.

1. Bangun pagi, ambil minum, dan ganti baju olah raga.

"Pakai bajunya dulu, nanti kita akan mikir sayang kalau bajunya gak dipakai olahraga," katanya.

2. Jangan lupa pemanasan.

Dia lalu mengingatkan, sebelum berolahraga, baik untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu,

Tujuan utama dari pemanasan adalah melemaskan otot-otot tubuh dan menghindari cedera saat latihan.

"Pemanasan itu sebenarnya gerakan yang akan kamu lakukan nantinya. Misalnya mau angkat beban, cukup gerakkan tangan simpel tanpa beban, biar otot enggak kaget dan tidak cedera."

"Nanti kalau sudah cedera, kita jadi enggak mau olahraga lagi," ujar dia.

3. Mulai dengan satu gerakan dulu.

Buat yang malas gerak, Melgib menyarankan untuk mencoba satu gerakan dulu, karena biasanya habis itu akan nagih ke gerakan lainnya.

Ketika melakukan suatu gerakan dalam berolahraga, harus dilakukan dengan benar.

Caranya, kamu dapat mencari tahu lewat video tutorial yang banyak tersedia di YouTube, atau mengikuti tahapan yang diberikan pelatih atau coach saat virtual training.

"Olahraga jangan pernah ngasal gerak. Ketika ikut virtual training, dengerin coach bilang apa, dan kita cari tahu juga gerakan yang bener seperti apa," tutur dia.

"Harus ada mind-muscle connection, fokus dan betul-betul merasakan otot kita bekerja ketika digerakkan. Karena biasanya, orang melakukan olahraga secara asal-asalan."

Baca Juga: Cara Aman Berolah Raga Jika Tinggal di Kawasan dengan Polusi Tinggi

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi olah raga di rumah.

4. Fokuskan pikiran.

"Jangan mikirin jemuran belum diangkat, atau mau masak apa. Karena orang yang olahraganya fokus dan tidak fokus, hasilnya pasti beda," tambah dia.

Kunci utama dari berolahraga, kata Melgib, adalah melakukannya secara teratur, agar dapat membuahkan hasil maksimal.

5. Penuhi rentang waktu minimal berolah raga.

"Rata-rata orang berolahraga antara 30 menit sampai satu jam. Kalau aku latihan 45 menit sampai satu jam."

"Senin latihan tubuh bagian atas (upper body), Selasa latihan otot abs, Rabu latihan tubuh bagian bawah (lower body)."

"Kamis latihan seluruh tubuh (total body). Kalau hari Jumat seperti sekarang ini, aku biasanya rest," kata dia.

6. Pagi atau malam tak jadi masalah.

Menurut Melgib, tidak ada aturan tetap mengenai waktu ideal untuk berolahraga.

Semua tergantung setiap individu.

"Mau olahraga siang atau malam, gak masalah. Cuma kalau aku lebih cocok olahraga pagi daripada malam. Aku susah tidur kalau malam habis olahraga," kata dia.

Menurut dia, olahraga akan berdampak positif dan mampu mengubah individu menjadi lebih baik.

"Metabolisme tubuh lebih baik, tubuh lebih sehat, dan kita lebih menghargai tubuh kita," kata Melgib. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Sadari, Kunci Hidup Sehat di Tengah Pandemi"

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya