Mengapa Atap Segitiga Banyak Digunakan untuk Rumah di Negara Tropis?

Selasa, 18 Mei 2021 | 21:35
model plafon rumahku

Inspirasi fasad rumah dengan atap pelana.

IDEAOnline-Tinggal di Indonesia yang beriklim tropis, membutuhkan penyiasatan tertentu untuk mengatasi hujan, angin, dan panas.

Salah satu penyiasatan dilakukan dalam memilih bentuk atap rumah.

Jika diperhatikan, atap rumah di Indonesia paling banyak digunakan adalah berbentuk segitiga.

Baca Juga: Tajirnya Bukan Kaleng-kaleng, Siapa Sangka Ini Wujud Hunian Mewah 4 Artis Bollywood, Ada yang Langsung Menghadap ke Laut

Baca Juga: Talang Keramik, Lebih Rapi dan Minim Kebocoran, Ini Cara Pasangnya!

Pernahkah terpikirkan mengapa atap rumah berbentuk segitiga?

Apakah konstruksinya harus demikian?

Dikutip dari 855 Lysters, Rabu (12/5/2021), atap rumah berbentuk segitiga itu disebut sebagai atap pelana dan merupakan salah satu gaya dari banyak atap rumah.

Atap pelana dapat dikenali secara khusus dengan pertemuan dua lereng lurus dari tepi atap yang menurun ke bawah sehingga membentuk seperti segitiga.

kompas.com
shutterstock

Ilustrasi atap rumah model pelana dengan wuwungan di bagian tengah.

Struktur berbentuk segitiga itu bisa dibuat di samping atau menghadap ke depan, mengikuti tampak depan bangunan rumah.

Baca Juga: Kembali Buat Jiwa Bergetar, Isi Chat Nagita Slavina dengan Sang Suami Bocor, Beli Sofa Hingga Mobil Mewah Bak Beli Kacang Goreng!

Baca Juga: Jika Atap Pelana dan Perisai Dikombinasikan, Ini Plus Minusnya

Karena bentuknya yang segitiga itu, memungkinkan air hujan, dedaunan, debu, dan benda lainnya yang menimpa atap akan terjatuh dengan mudah dari atap.

Dalam dunia bangunan, atap pelana disebut sebagai model awal untuk bentuk atap rumah yang aman dan sederhana.

Atap model ini cocok untuk berbagai desain rumah.

Bagian puncak yang curam membuat atap pelana berbeda satu sama lain.

Tujuan utamanya melindungi atap dari air yang dapat merusak atap.

Atap pelana lebih mudah membuang air saat terjadi hujan deras sehingga tidak muncul genangan yang bisa mempengaruhi struktur.

Ilustrasi atap rumah bentuk segoitiga.

Keunggulan dari atap pelana diketahui dapat mendeteksi kebocoran dengan mudah serta daya serap radiasi dan panas yang baik sehingga cocok digunakan untuk rumah di daerah tropis seperti Indonesia.

Keunggulan lain, biayanya yang rendah.

Baca Juga: Ganti Kulkas Bisa Hemat Listrik Hingga 40%, Siapa Sangka Ini Cara Menekan Biaya Listrik di Rumah!

Baca Juga: 4 Penyebab Bocor pada Atap Rumah, Cegah dan Atasi dengan Cara Ini

Karena atap pelana secara efektif merupakan dua bagian besar yang disatukan dan dipasang, ini adalah desain yang sangat sederhana dan banyak sekali digunakan.

Dibandingkan dengan beberapa gaya atap lainnya, atap pelana hanya membutuhkan sedikit material sehingga akan menghemat biaya pemasangan penutup di bagian atas rumah.

Selain umum digunakan, permintaan yang tinggi juga membantu menekan biaya produksi sehingga menjadikan atap pelana sebagai pilihan yang bagus dengan harga terjangkau.

Atap pelana tidak hanya menawarkan perlindungan rumah, tetapi juga merupakan gaya atap yang sangat menarik secara visual.

Rumah dengan atap pelana menghasilkan langit-langit berkubah yang tidak hanya mengesankan secara visual, tapi juga menambah ruang pergerakan udara, bisa dimanfaatkan untuk runag tambahan, dan menambah nilai rumah.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti