Literasi Properti Masih Terbatas, Salah Besar Menilai Bangunan Berdasarkan Tampak Luar Saja, SCG Sebut 3 Aspek Vital

Rabu, 18 Agustus 2021 | 20:48
abandonedography

Ilustrasi bangunan rumah.

IDEAOnline-Ingin membeli atau membangun rumah sendiri? Cermati 3 aspek vital ini untuk menghasilkan bangunan ideal.

Diketahui, minat masyarakat terhadap hunian masih tetap tinggi meski di tengah pandemi.

Pertumbuhan di sektor properti tercatat tumbuh 2.82% pada kuartal II tahun ini.

Baca Juga: Gosokkan Kulit Jeruk di Sepanjang Kusen Jendela, Siapa Sangka Hewan Satu Ini Tak Mau Lagi Bersarang di Rumah!

Baca Juga: 8 Tips Sukses Membangun Rumah, termasuk Membeli Material secara Borongan dan Pantang Kurangi Kualitas

Pertumbuhan ini tak lepas dari upaya pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang mendorong masyarakat untuk memiliki hunian, salah satunya lewat kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian rumah, yang awalnya hanya sampai Agustus 2021 kini diperpanjang sampai akhir tahun.

Bank Indonesia pun turut menerapkan kebijakan uang muka pembelian rumah hingga 0%, sehingga masyarakat bisa mendapatkan keringanan dan terdorong melakukan investasi properti di tengah pandemi.

Karenanya, saat ini adalah momentum yang tepat untuk memanfaatkan dengan maksimal berbagai kebijakan yang meringankan ini.

Tak hanya oleh masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga oleh industri sebagai penyuplai bangunan.

Namun, IDEA Lovers, perlu kecermatan dalam memilih properti, baik yng ingin kita beli ataupun kita bangun.

Kompas.com
Kompas.com

Ilustrasi lingkungan jadi pertimbangan penting saat membeli atau membangun rumah.

Turut menyoroti hal ini, salah satu pemimpin bisnis terkemuka di ASEAN, SCG, melalui anak usaha Cement-Building Materials di Indonesia melihat tingkat literasi masyarakat terhadap bidang properti, khususnya konstruksi bangunan masih terbatas.

Baca Juga: Trik Menyimpan Tomat Segar Hingga Bisa Tahan 2 Bulan, Coba Letakkan di Freezer, Jangan Lupa Siapkan Ini..

Baca Juga: Mengamankan Elemen Bangunan dari Rayap, 10 Hal Wajib Diketahui saat Memilih Jasa Anti-Rayap

Padahal ini adalah hal yang krusial dalam pengambilan keputusan sebelum membeli ataupun membangun rumah.

Menurut SCG, masyarakat yang jarang terlibat dalam proses konstruksi biasanya cenderung menilai kualitas bangunan berdasarkan tampak luarnya saja, padahal ada tiga aspek vital lainnya yang harus dipertimbangkan.

1. Karakteristik lingkungan.

Bukan hanya soal lokasi dengan akses strategis namun juga karakteristik lingkungan yang aman dari bencana, seperti tidak berada di area rawan longsor maupun banjir.

Kualitas tanah juga perlu diperhatikan, bukan tanah basah seperti bekas rawa, sawah, atau lahan gambut karena diperlukan waktu dan biaya lebih untuk membuat lahan tersebut menjadi kering dan siap untuk dibangun.

Meski demikian, apabila tetap memilih lingkungan seperti ini karena pertimbangan lain, sebaiknya ada rencana untuk mengantisipasi dampak lingkungan di kemudian hari.

Kondisi tanah yang basah dapat meningkatkan risiko kebocoran pada pondasi rumah, sehingga perlu tahu strategi penambalan celah di tempat rembesan air tersebut.

dok. SCG

Ilustrasi pabrik SCG

2.Struktur konstruksi yang simetris.

Ketika struktur konstruksi bangunan tidak simetris, maka pondasi akan rentan mengalami keretakan.

Baca Juga: Upah Tukang Harian dan Borongan Tentu Berbeda, Begini Cara Menentukannya, Mulai Sekarang Tak Bingung Lagi!

Baca Juga: Manfaat Green Roof dalam Konsep Rumah Tropis dan Tips Penerapannya

Penyebab lainnya adalah adukan cor beton yang terlalu cepat mengering yang bisa membuat keretakan saat pengaplikasian maupun retak di kemudian hari.

Jika keretakan ini tidak ditangani dengan tepat, maka masalah ini dapat menyebabkan keruntuhan pada pondasi.

3.Pemilihan material konstruksi yang tepat dan berkualitas.

Tepat dalam artian konsumen harus memilih dan mampu memperhitungkan komposisi bahan yang akan menjadi bagian tetap (bahan permanen) pada struktur bangunan (contohnya semen, pasir, kerikil, baja, beton, dan lain-lain) dan bahan pendukung lainnya yang esensial namun bukan menjadi bagian tetap pada bangunan (bahan sementara).

Country Director SCG di Indonesia, Wiroat Rattanachaisit mengungkapkan, pihaknya selalu mengupayakan dialog dengan konsumen untuk memberikan solusi terbaik atas kesulitan yang mereka alami.

Selain hal di atas, SCG juga mendapati bahwa banyak konsumen yang masih terpaku pada bahan baku bangunan konvensional karena belum terekspos dengan inovasi bahan baku lainnya yang fungsinya bisa jadi lebih tepat sasaran untuk kebutuhan mereka.

Idea.Grid.Id

Ilustrasi- Adanya material terbuang atau sisa jadi pertimbangan pembangunan.

“Seiring perkembangan teknologi dan uji coba material yang konstan kami lakukan, kami menciptakan transformasi pada material berbahan dasar semen sehingga lahirlah bahan bangunan siap pakai atau disebut juga produk instan, seperti semen instan dan beton instan. Inovasi ini dapat menjadi opsi yang efisien untuk menjawab tantangan literasi, aspek lingkungan, dan daya beli masyarakat, karena material ini mudah untuk digunakan dan telah menggunakan campuran yang sederhana, namun tetap menunjang pengerjaan struktur dan dinding yang kokoh,” jelas Wiroat.

Baca Juga: Ternyata Semudah Membalikkan Tangan, Begini Buat Kamar Kost Sempit Makin Terasa Nyaman, Hilangkan Benda Satu Ini!

Baca Juga: Wajib Tahu 3 Risiko Ini saat Membangun Rumah dengan Metode Konstruksi dan Material Prefabrikasi

Bagi IDEA Lovers yang berencana membangun rumah sendiri, pemilihan jenis dan kuantitas bahan bangunan tentu sangat berguna untuk efisiensi anggaran.

Wiroat memaparkan, meski sudah melakukan estimasi kebutuhan konstruksi, seringkali ada material yang menjadi sisa (construction waste) sehingga tidak efisien secara ekonomi maupun lingkungan.

Inovasi bahan bangunan instan dari SCG Indonesia memungkinkan pengguna untuk merasakan kemudahan dalam proses pengadukan bahan-bahan homogen serta pengaplikasiannya.

Dengan demikian, pengguna bisa merasakan dan menilai karakteristik material bangunan yang berkualitas untuk konstruksi yang lebih baik.

Kontan.co.id
Fransiskus Simbolon

Material dengan kemasan dan takaran yang tepat akan memudahkan proses logistik.

Material dengan kemasan dan takaran yang tepat akan memudahkan proses logistik khususnya apabila proyek konstruksi terletak di daerah yang sulit dijangkau oleh truk besar.

Sebagai konsumen, IDEA Lovers harus memiliki wawasan yang mumpuni dalam mengambil keputusan.

Beberapa tahun terakhir, banyak wacana yang mengangkat tantangan dan perjuangan generasi milenial dalam memiliki rumah, sehingga, rencana membeli rumah adalah cerita membangun mimpi tersendiri bagi generasi ini.

Mengakomodasi hal ini, dalam waktu dekat, SCG melalui unit bisnis Cement-Building Materials (CBM) berencana menghadirkan versi baru dari bahan bangunan instan.

Ini merupakan jawaban atas kebutuhan fundamental dari material konstruksi dengan berinovasi pada produk semen siap pakai yang dapat memenuhi kebutuhan semua kalangan untuk mewujudkan hunian yang aman, nyaman, serta ramah lingkungan.

Baca Juga: Cara Mudah Memperbaiki Keramik Retak Menggunakan Semen Instan

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya