Cluttercore, Konsep Desain dengan Banyak Objek Bermakna, Ini 6 Ide Perapannya

Rabu, 25 Agustus 2021 | 08:34
Marie Clarie Australia

Ilustrasi penerapan konsep desain cluttercore.

IDEAOnline-TikTok menyebutkan, 8,7 juta pengguna menujukkan dekorasi rumah bergaya cluttercore yang membuatnya menjadi tren di platform tersebut dengan menggunakan tagar #Cluttercore Apa itu Cluttercore?

Lantas, apa itu konsep desain Cluttercore?

Pandemitelah membawa perubahan nyata dalam persepsi kita tentang rumah.

Sebuah ruang sekarang dipenuhi oleh objek-objek yang membangkitkan kenangan dan momen-momen bahagia seluruh aktivitas penghuninya.

Termasuk dekorasi dengan konsep cluttercoreyang sedang digandrungi banyak orang di kala mengisi waktu di rumah.

Cluttercoreadalah desain yang merangkul kekacauan terorganisasi dan mendorong kita untuk mengisi rumah dengan banyak objek yang tidak serasi tetapi bermakna.

Konsep ini lebih sentimental dalam berekspresi,mendorong kamu untuk menemukan objek yang memicu kegembiraan.

Baca Juga: Tinggal Rendam dengan Bahan Rumahan Ini, Yampun Siapa Sangka Bau Kaki Langsung Hilang Sekejap

Baca Juga: 3 Serangkai Pencipta Ruang, Trik Pengolahannya untuk Percantik Rumah

Zip news

Ilustrasi penerapan cluttercore yang terdiri dari bayak objek bermakna.

Di antaranya mengumpulkan benda yang dianggap sebagai kenangan, poin pembicaraan dan pernak-pernik berharga.

Cluttercore menampilkan ruangan yang dipenuhi tanaman, tumpukan buku yang dibaca dengan baik, pakaian yang disampirkan begitu saja, dan perlengkapan antik seperti pemutar piringan hitam, vinil, dan barang koleksi.

Benda-benda diatur dengan rapi dan terorganisasi.

Baca Juga: Usai Sembuh, Ahli Justru Beberkan Bahwa Penyintas Covid-19 Bisa Terhindar dari Penyakit Ini Secara Permanen! Enggak Sangka

Baca Juga: Mengenal Badai Sitokin, Gejala yang Hampir Renggut Nyawa Deddy Corbuzier, Siapa Sangka Gini Cara Mudah Mencegahnya

Benda-benda tersebut merupakan benda lama tapi tidak dibuang tanpa perawatan.

Ciri khas cluttercore adalah padu padangaya, menggunakan warna dan pola yang berat.

Sebelum mengikuti trennya, simak enam ide dengan gaya cluttercore yang bisa kamu terapkan.

1. Fairy curtain light.

Kenyamanan merupakan kunci utama untuk bisa mengikuti tren ini, tidak hanya melali tumpukan bantal dan tekstis lembut, tapi juga melalui pencahayaan yang hangat.

Lampu tersebut memberikan cahaya lembut dan memiliki rasakitschyang cukup untuk dimiliki.

2. Pilih bingkai foto emas.

Cluttercore mengelilingi diri kamu dengan kenangan berharga dalam bentuk foto yang tak dapat dihitung misalnya undangan pernikahanmu.

Gunakan bingkai tersebut untuk memasang segala kenanganmu dan pajang di dinding.

Baca Juga: Demi Kesehatan Karyawan, Begini Desain Coworking Space yang Mengadaptasi Pandemi

Baca Juga: Hidupkan Suasana Ruang dengan Kombinasi Warna, Ini 8 Langkah Mudahnya

Reddit

Tanaman jadi unsur dominan pada dekorasi cluttercore.

3. Dinding yang berisi

Dinding yang polos atau kosong tidak cocok dengan cluttercore.

Tren ini membutuhkan dinding galeri yang hidup dipenuhi dengan seni favorit, foto Polaroid atau peta dunia yang ditandai dengan tujuan impianmu.

4. Set rak tanaman

Tanaman meupakan komponen penting dalam ruangan.

Bisa kamu susun berjajar di jendela atau dikelompokkan dalam satu sudut ruang ruang dengan menggunakan rak kecil.

5. Hiasan dinding katun Luna

Setelah kamu mengisi dinding galeri dengan seni dan foto, sentuhan akhir cluttercore adalah hiasan dinding multi-warna dan multi-tekstur yang merupakan hasil kerajinan tangan.

6. Menampilkan benda koleksi sebagai pajangan Karakteristik utama dari cluttercore adalah menampilkan benda-benda yang biasanya ada di dalam kotak dan laci.

Artinya banyak stan perhiasan yang ditumpuk, pernak-pernik, suvenir pajangan dari perjalanan Cara menjalajahi dunia untuk dipajang pada sebuah meja atau rak dinding bukan disimpan di laci. Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Seperti Apakah Dekorasi Cluttercore yang Sedang Ngetren?

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya