Shila at Sawangan Groundbreaking, Intip Desain Ikoniknya Mengadopsi Jepang yang Bikin Dibanjiri Peminat

Jumat, 08 Oktober 2021 | 09:29
Dok. Shila at Sawangan

Desain The Grove Shila at Sawangan,

IDEAOnline- Desain ikonik menjadi salah satu daya tarik The Grove, klaster pertama Shila at Sawangan.

Pakuan Tbk Bersama Mitsubishi Corporation memulai pembangunan klaster The Grove dengan dimulainya groundbreaking yang dilaksanakan pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Mulai dipasarkan pada Juni 2021,klaster pertama The Grove pada proyek Shila at Sawangan telah habis terjual hanya dalam periode 3 bulan pertama perjualannya. Serah terima unit kepada pembeli pun bakal dilakukan lebih cepat yaitu pada Desember 2022, lebih cepat 9 bulan dari yang dijanjikan.

Dihadapkan pada situasi PPKM, klaster The Grove mencatatkan penjualan yang luar biasa, di mana 201 unit di Klaster The Grove telah terjual habis saat ini.

Chief Marketing Officer Shila at Sawangan, Denny Asalim menyampaikan bahwa klaster The Grove sangat diminati dan diserap dengan sangat baik oleh pasar. Ini tidak terlepas dari suksesnya penjualan serta komitmen pengembang untuk serius menggarap township Shila at Sawangan menjadi kota baru di Selatan Jakarta.

Dikatakannya, desain klaster The Grove, menjadi salah satu penarik minat masyarakat.

Baca Juga: Menikmati Alam Tropis setiap Hari di Shila at Sawangan, Hunian di Tepi Danau dengan Anak Sungai Pribadi

Dok. Shila at Sawangan

Central Park Shila at Sawangan.

Klaster The Grove didesain secara eksklusif, di mana penghuni disuguhi pemandangan greenery dengan Central Garden klaster, pepohonan sepanjang jalan masuk, serta dua tipe rumah dengan desain arsitektur yang berkesan mewah, The Courtyard & The Terrace.

“Masayarakat saat ini sudah makin pintar, mereka membeli rumah tidak hanya melihat bangunan rumahnya saja tetapi juga desain klasternya,” ujar Denny.

Lantas, konsep desain seperti apa yang diterapkan di klaster The Grove ini? Menjawab IdeaOnline, berikut keunikan desain yang diterapkan.

Denny mengatakan, dari sisi desain yang paling membedakan The Grove dengan proyek-proyek perumahan lain adalah, jumlah unit rumah yang tidak padat. Satu baris pada The Grove hanya terdiri dari 5 unit rumah.

"Selain itu, selalu ada break atau jeda berupa jalan atau area hijau di setiap 5 unit rumah,” tambahnya.

Sementara itu, Chief Development Officer Shila at Sawangan Aditya Wisnu Wardhana, menambahkan, desain unik The Grove menjadi daya tarik. Utamanya pada The Courtyard di mana ada taman di tengah-tengah antara 2 unit rumah. Ada internal taman di dalam satu unit. Ini mejadi ikon proyek The Grove di Shila at Sawangan.

Sedangkan pada tipe The Terrace, Denny mengatakan, setiap rumah punya 2 "opening" atau 2 sisi terbuka, layaknya rumah hook.

Baca Juga: Banyak Berinteraksi dengan Alam ternyata Memberi Manfaat sangat Dasyat, Cek Yuk!

Dok. Shila at Sawangan

Ada taman di antara 2 unit rumah dan ada internal taman di setiap unit rumah.

“Kalau bicara konsep desain, selain estetika, di township ini kami juga menerapkan pemanfaatan energi cahaya alami. Semua ruang mendapat pencahayaan melalui natural ventilation yang diaplikasikan. Dan ini membuat bangunan sangat nyaman ditinggali seperti pada bangunan di Jepang pada umumnya,” tambah Aditya.

Adapun Director PT Diamond Development Indonesia Yusuke Onodera, menyebutkan ada beberapa pengadopsian Jepang pada township ini.

Pertama, mengadopsi kebiasaan orang Jepang yang suka berjalan kaki kemana-mana, di township ini tersedia jalan yang cukup besar yang akan menjadi akses bagi penghuni menuju ke segala fasiitas township. Semuanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki bersama keluarga. “

"Kita tahu orang Indonesia biasanya ke tempat-tempat manapun itu pakai kendaraan, tapi di township ini semua tempat bisa dijangkau dengan jalan kaki,” katanya.

Selain itu, orang Jepang zaman dulu punya kebiasaan menghabiskan waktu bersama keluarga di taman di hamalan rumahnya. Inilah hal lain yang diadopsi dan diterapkan di The Grove.

Adanya taman di tengah unit rumah tipe courtyard dan 2 “opening” (sisi terbuka) di tipe terrace, membuat penghuni bisa menikmati kebersamaan bersama keluarga di area luar hunian mereka. Tanpa harus keluar rumah.

Yusuke Onodera mengatakan, ke depannya ingin menjadi market leader untuk township dengan konsep seperti ini.

Baca Juga: Ini Pengertian yang Benar tentang Konsep 'Hijau' pada Hunian dan 5 Langkah Mewujudkannya

Dok. Shila at Sawangan

Pemanfaatan cahaya alami secara optimal dengan bukaan di setiap ruang.

Denny menambahkan, Shila at Sawangan akan memberikan konsep perumahan yang berkualitas dan inovatif serta fasilitas yang lengkap untuk semua gaya hidup di tengah suasana permukiman tepi danau premium yang dikelilingi oleh area terbuka hijau yang asri.

"Semua komplet ada di sini," pungkas Yusuke.

Shila at Sawangan akan menjadi pusat perumahan dan kawasan komersial baru di selatan Jakarta, terdiri dari low-rise apartment, suasana hunian di tepi danau yang eksklusif serta anak sungai pribadi dan pemandangan pegunungan yang indah.

Para penghuni dan masyarakat Indonesia serta wisatawan asing akan memiliki akses ke fasilitas kota mandiri baru ini, seperti klub olahraga dan kawasan komersial terdiri dari ruang terbuka komersial seluas 2,5 hektare, serta shopping street sepanjang 1 KM dengan arsitektur Eropa, layaknya kota metropolitan London dan Paris, di mana tersedia jalur pedestrian selebar 6 meter, melengkapi indahnya alam yang saat ini ada.

Disampaikan, Shila at Sawangan akan melengkapi fasilitasnya dengan pasar modern. Hal ini bisa sangat mendukung kebutuhan penghuni karena di area sekitar belum terdapat pasar modern.

Harga yang dipasarkan mulai dari Rp 1,3 milyar sampai dengan Rp 3,4 milyar, menjadikan Shila at Sawangan proyek yang premium di wilayah Sawangan.

Baca Juga: 3 Tips Interior sangat Jitu untuk Redakan Cemas dan Beri Ketenangan

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Rumahtropis #Gridnetwork

Editor : Johanna Erly Widyartanti