Diam-diam Bisa Beli 13 Rumah hingga Apartemen dengan Modal Jualan Rp20.000, Pria Asal Jember Jadi Viral di Dunia Maya!

Rabu, 12 Januari 2022 | 11:26
Kompas.com/Bagus Supriadi

Harsono, pemilik cilok Edy.

IDEAonline -Harga properti cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Bahkan, menurut National Association of Realtors, harga properti akan terus naik sebesar 3,6%.

Kondisi ini membuat masyarakat, khususnya generasi kekinian, merasa tidak mudah dalam mewujudkan keinginan memiliki rumah, apalagi jika gaji per bulan pas-pasan.

Namun, berbeda dengan kisah tukang Cilok satu ini.

Perkenalkan namanyaHarsono, pemilik Cilok Edy.

Di Jember,Cilok Edy sudah sangat terkenal.

Bahkan IDEA lovers bisa menemukanCilok Edy di sejumlah titik di Jember.

Antara lain depan kantor DPRD Jember, kampus Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah Jember.

Bahkan sanking terkenalnya,Cilok Edy juga bisa ditemui di cabang lainnya di Probolinggi dan Bondowoso.

Karena hasil jualanya sangat terkenal, maka Harsono, pemilikCilok Edy, mampu meraup jutaan rupiah.

Baca Juga:STOP Lakukan Ini Saat Mati Lampu, Mulai dari Membuka Kulkas hingga Mencabut Peralatan Listrik yang Tersambung

Baca Juga:Waduh Bukannya Khawatir Gelombang ke-3 Pandemi, Ahli Justru Beberkan Fakta Bahwa Omicron Bisa Buat Dunia Kembali Normal

Dilansir darikompas.compada Senin (21/6/2021),Harsono bisa meraup Rp5 juta per hari dari empat rombong.

Sebelum pandemi Covid-19, ia bahkan bisa mendapatkan Rp9 juta per hari. Kini, Harsono sudah memiliki 10 karyawan.

Kesuksesan Harsono dari berjualan cilok membuatnyabisa membeli sejumlah properti.

Di antaranya 3 apartemen, 13 rumah kontrakan, hingga sawah. Bahkanjuga bisa menunaikan ibadah haji.

Ketika pandemi Covid-19 pun, Harsono tetap bisa sukses berjualan cilok.

Lalu apa rahasianya?

1. Mampu menangkap peluang

Baca Juga:Siapa Sangka Memilih Rice Cooker yang Tepat Bisa Menghemat Tagihan Listrik, Terungkap Alasannya

Baca Juga:STOP Menjemur Pakaian di Dalam Ruangan, Bisa Sebabkan Infeksi Paru-paru Hingga Batuk Darah!

Sebelum berjualan cilok, dulunya dia adalah seorang tukang ojek.

Hanya saja karena pendapatanya tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup, maka Harsonomencoba menjadi tenaga honorer petugas kebersihan di Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya Jember.

Tapi lagi-lagi pendapatannya tidak cukup untuk menfkahi keluarga.

Setelah berpikir lama, dia akhirnyamendapat ide berjualan cilok.

Hanya saja Harsono ingin hasil jualannya memiliki ciri khas.

Setelah melakukan riset, dia tahudi Jember tidak ada penjual cilok daging. Yang ada hanya cilok tepung. Ia pun mulai membuat cilok daging.

Resepnya berasal dari ayahnya yang juga berjualan panganan serupa di Bali.

2. Gencar pemasaran

Harsonomemulai bisnis berjualan ciloknya hanya dengan modal awal Rp20.000.

Tapi dia memasarkan produknya ke berbagai tempat.

Disebutkan bahwa diaberangkat berjualan keliling cilok mulai pukul 06.30 WIB.

Targetnya adalahtempat keramaian seperti sekolah, perkantoran dan lainnya.

3. Berani pinjam uang ke bank

Baca Juga:Varian Omicron Sering Dijadikan Hoaks, Bahkan Mulai dari Awal Kemunculannya, Apa Saja?

Baca Juga:Berikut List 14 Negara yang Dilarang Memasuki Indonesia Imbas Kasus Omicron, Ada Perancis!

Bisnis Harsono perlahan mulai terkenal, dia pun ingin memperluas pasarnya.

Dengan modal keberanian dan keyakinan, diamemberanikan diri untuk meminjam uang modal ke perbankan Rp15 juta.

Uang Rp15 juta itu dia manfaatkan untukmenambah 5 rombong jualan cilok.

Kini, dari hasil lima rombong itu, diamemiliki 10 rombong cilok.

4. Tingkatkan mutu hadapi persaingan

Ketika ciloknya semakin terkenal dan laris, Harsono bertekad untuk meningkatkan cita rasa cilok.

Dia tidak ingin kualitas jualannya menurun.

Oleh karenanya, sang istri, Siti Fatimah ditugaskan untuk terus mengawasi kualitas cilok agar tidak berubah, mulai ukuran, rasa dan lainnya.

5. Investasi di bidang lain

Baca Juga:Pastikan Tidak Terkena Matahari Langsung, Begini Rahasia Simpan Tomat Biar Awet Berhari-hari

Baca Juga:Finalis Masterchef 2012 Ini Terancam Hukuman Mati Usai Bunuh ART Asal Indonesia, ​Awalnya Klaim Temukan Mayat di Apartemen

Hasil dari berjualanCilok Edy digunakannya dengan sebaik-baiknya.

Alih-alih membeli barang yang bersifat konsumtif, Harsonomengalokasikannya untuk investasi di bidang lain.

Dia pun membeli belasan rumah dan kamar kos untuk dikontrakkan. Ia juga membeli 3 apartemen hingga sawah.

Tentu dia tak menggunakan semua uangnya.

Tapi memilihmeminjam uang secara kredit ke bank dan cicilannya dibayar dari hasil berjualan cilok.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber kompas