IDEAonline -Dapur bisa diibaratkan sebagai jantung di sebuah rumah. Berbagai kegiatan yang berkenaan dengan pengolahan makanan, yang merupakan sumber tenaga dan nutrisi keluarga, berlangsung di sini.
Pernyataan di atas merupakan salah satu alasan, mengapa dapur sebaiknya didesain dengan baik.
Ini Dia Hunian Ala Nindy Ayunda, Apa Sama Nyetrik Gaya Fashionnya?
Yuk Kita Perhatikan 5 Tips Sebelum Memasang Bathtub di Kamar Mandi
Ingin Dapur Hemat Energi? Yuk Kita Lakukan 6 Hal Berikut Ini!
Proses desain dapur tidak bisa sembarangan, karena akan mempengaruhi kenyamanan berkegiatan di dalamnya. Salah satu yang perlu diketahui sebelum mendesain dapur adalah pembagian aktivitas di dapur itu.
Misalnya, pembagian dapur berdasarkan fungsinya. Kategori ini membagi dapur menjadi dua, dapur basah dan dapur kering.
Dapur basah adalah area dapur dimana kegiatan masak memasak dilakukan. Mulai dari proses pencucian hingga pengolahan bahan makanan dilakukan di dapur basah.
Yuk Kita Perhatikan Perawatan Lantai Kayu di Rumah yang Tepat
Sentuhan Klasik di Ruang Makan Selebgram @eyusman Bikin Betah
Seolah Menyatu dengan Alam Dapur Cantik Ini Bikin Hati jadi Segar!
Dapur kering merujuk pada area dapur yang digunakan untuk kegiatan yang serba ringkas. Seperti menyajikan makanan saat sarapan. Menyeduh secangkir teh atau kopi, juga bisa dilakukan di dapur kering.
Dapur kering pun bisa digunakan sebagai area kumpul keluarga, untuk sekedar berbincang-bincang sambil menikmati kudapan atau camilan.
Setelah mengetahui pembagian ini, saatnya membuat perencanaan letak di dapur. Menurut Yuni Jie dalam bukunya Simply Simple, perencanaan dapur sebaiknya mengikuti kaidah segitiga. Kaidah ini dibuat berdasarkan tiga fungsi utama dapur, yaitu penyimpanan, persiapan, dan pengolahan.
Berdasarkan kaidah ini, jarak antara lemari pendingin, kompor, dan bak cuci piring haruslah seimbang. Jika ditarik garis di antaranya, haruslah membentuk segitiga. Idealnya, segitiga sama sisi.
Penulis :Rasantika M. Seta