IDEAonline - Kepala Dusun Jengglong, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Iwan Rubianto, membeberkan kronologi penelantaran lima balita yang terjadi di wilayahnya.
Menurut Iwan, kejadian pada Senin (18/6/2018) lalu itu bermula saat tetangga kos mendengar tangisan anak dari dalam kamar.
Saat didekati, sumber tangisan berasal dari sebuah kamar kos milik pasangan suami istri Budi dan Putri.
"Mendengar tangisan, Ibu-ibu kosan mencoba melihat dan membuka pintu kosan. Setelah masuk, mereka melihat ada lima balita yang sedang menangis di dalam," ungkap Iwan, Rabu (20/6/2018).
Iwan menekankan, saat mencoba memasuki kos, pintu kamar tidak dalam keadaan dikunci.
Baca Juga : Mulai dari Tanah Hingga Apartemen, KPK Lelang Aset Rampasan Mantan Kakorlantas Senlai Rp 179 Miliar!
Sehingga mempermudah tetangga kos suami istri di Dusun Jengglong untuk melihat kejadian yang sebenarnya dalam kamar.
"Di pemberitaan, lima anak ini terkunci dan tidak diberi makan selama 4 hari. Padahal tidak seperti itu," jelasnya.
Setelah memasuki kamar kos, tetangga menemukan lima balita pasangan Budi dan Putri sedang menangis.
Anak pertama berumur 5 tahun, anak kedua berumur 3 tahun, anak ketiga berumur 2 tahun, anak keempat berumur 14 bulan, dan anak kelima berumur 1 bulan.
Menurut keterangan warga, kondisi kelima balita yang berada dalam kamar sangat memprihatinkan.