Follow Us

Mengenang Jasa Maria Walanda Maramis, Wajib Kunjungi Museum Ini!

Rebi - Sabtu, 01 Desember 2018 | 11:45
Maria Walanda Maramis
Kemdikbud

Maria Walanda Maramis

IDEAonline - Seorang pejuang yang dikenal karena semangatnya tak pernah lelah memperjuangkan nasib perempuan pada awal abad ke-20 menjadi figur yang disorot oleh Doodle Google, Sabtu (1/12).

Ia adalah Maria Walanda Maramis, seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan.

Figurnya disorot oleh Google karena hari Sabtu (1/12) adalah hari ulang tahunnya.

Maria Walanda Maramis
RSUD Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis

Baca Juga : Liliyana Natsir Lolos ke Semifinal Asian Games 2018, Coba Tengok Rumahnya di Manado

Maria lahir di Kema, suatu desa kecil di Minahasa, Sulawesi Utara pada 1 Desember 1872.

Pada 8 Juli 1917, Maria berhasil mendirikan perkumpulan perempuan yang diberi nama Percintaan Ibu kepada Anak Temurunnya, disingkat PIKAT.

Sekolah ini memberi pendidikan mengenai kerumahtanggaan, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan bahasa Belanda.

Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah Modern-Skandinavia, Simpel dan Minim Dekorasi!

Cabang-cabang PIKAT lantas didirikan di luar daerah Minahasa, di Gorontalo, Poso, Donggala, Makassar, bahkan di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Maria juga memperjuangkan agar perempuan diberi suara dalam urusan kenegaraan serta diberi tempat di Dewan Kota.

Maria Walanda Maramis
Zona Utara

Maria Walanda Maramis

Baca Juga : Sempat Putus Sekolah, Sekarang Miliki Omset Hampir Rp 2 Miliar, Begini Tampilan Ruang Favorit Rudy Salim

Usahanya berhasil, pada 1921 datang keputusan dari Batavia yang memperbolehkan perempuan memberi suara dalam pemilihan anggota Minahasa Raad.

Setelah itu, kondisi fisik Maria menurun.

Ia meninggal karena sakit pada 22 April 1924 dalam usia 52 tahun.

Untuk mengenang jasa Maria Walanda Maramis, IDEA Lovers bisa mengunjungi salah satu museum yang ada di Sulawesi Utara.

Museum Perjuangan Sulut
Kompas

Museum Perjuangan Sulut

Baca Juga : Menurut Penelitian, Tanaman Ini Terbukti Ampuh Atasi Penyakit Mematikan, Jantung Salah Satunya!

Museum tersebut adalah Museum Perjuangan Sulawesi Utara yang terletak di Kota Manado.

Di museum ini terdapat patung-patung para pahlawan, salah satunya adalah Maria Walanda Maramis.

Museum ini merupakan museum terbesar yang ada di Manado.

Museum Perjuangan Sulut
John Smith

Museum Perjuangan Sulut

Bertingkat tiga, bangunan ini terlihat besar dari luar.

Terdapat taman-taman yang berisi replika kebudayaan dan peninggalan zaman dahulu, mulai patung masyarakat adat, alat trasportasi kuno, hingga replika waruga (kubur batu).

Pada lantai satu, terdapat sejarah kejayaan daerah Manado lengkap beserta rute migrasi hewan dan manusia, rute perdagangan, hingga rute penyebaran agama.

Baca Juga : Ini Dia 4 Inspirasi Desain Kolam Renang yang Anti Mainstream dan Ekstrim, Berani Coba?

Museum Perjuangan Sulut
Kompas

Museum Perjuangan Sulut

Baca Juga : Masuk ke Tahap Penjurian, Ini 5 Kategori pada Kompetisi Desain Mitra 10: Tropical Contemporary House

Selain itu, terdapat ruang kebudayaan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai etnis yang ada di Sulawesi Utara.

Di lantai tiga terdapat informasi lengkap peninggalan suku-suku mulai dari artegak, alat kebudayaan, hingga baju-baju adat yang masih digunakaan saat ini dalam upacara adat.

Baca Juga : Homey Banget, Intip Inspirasi Desain Rumah Bernuansa Desa di Austria

Museum Perjuangan Sulut
Kompas

Museum Perjuangan Sulut

Sayangnya, bangunan museum terlihat terbengkalai.

Beberapa cat mulai mengelupas dan taman terlihat tidak dirawat. (*)

Baca Juga : 10 Inspirasi Desain Wallpaper untuk Interior Ruangan Lebih Ceria

Editor : Alfa

Baca Lainnya

Latest