Follow Us

Akhiri Kemiskinan Cahaya dengan Listrik Tenaga Surya, Tolong 20 Desa

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 30 November 2018 | 19:40
Dua pemandangan yang kontradiksi dalam akses pencahayaan di desa terpencil dan di kota.
Johanna Erly/Dok. Signify Indonesia

Dua pemandangan yang kontradiksi dalam akses pencahayaan di desa terpencil dan di kota.

IDEAOnline - “Tinggal di kota dengan segala fasilitasnya sering membuat kita lupa bersyukur.

Kebutuhan sehari-hari begitu gampang didapatkan tak kenal waktu, baik pagi, siang, maupun larut malam.

Begitu pun dengan akses pencahayaan yang mendukung segala aktivitas berjalan dengan mudah.

Sekali klik, semua terang, dan segala hal bisa dilakukan kapan saja, tak peduli pagi-pagi buta atau tengah malam.

Kondisi ini sering membuat kita menganggap pencahayaan sebagai hal yang sepele.

Kita lupa dan gagal menyadari bahwa ada orang lain yang masih hidup dalam kegelapan karena tinggal di daerah terpencil sehingga tak tersedia akses untuk mendapatkan pencahayaan.

Kita lupa ada saudara-saudara kita yang masih tak mampu membeli listrik.”

Pernyataan yang membuka mata fisik dan hati ini diucapkan oleh Rami Hajjar, Country Leader untuk operasi/bisnis Signify di Indonesia saat mengumumkan berakhirnya program Kampung Terang Hemat Energi (KTHE) 2017-2018 yang dilakukan oleh perusahaannya.

Signify—nama perusahaan baru untuk Philips Indonesia sejak 16 Mei 2018—telah menyelesaikan program KTHE 2017-2018 yang membawa akses pencahayaan bagi masyarakat yang sebelumnya tinggal dalam “kegelapan” di Sumatra Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku.

KTHE di Maluku memungkinkan 32% aktivitas baru di malam hari.
Johanna Erly/Dok. Signify

KTHE di Maluku memungkinkan 32% aktivitas baru di malam hari.

Secara total, tercipta lebih dari 2.850 titik penerangan berkat penggunaan Philips Solar Home Lighting System dan Road Lighting System untuk menerangi rumah-rumah dan berbagai fasilitas umum di sana.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest