Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Akhiri Kemiskinan Cahaya dengan Listrik Tenaga Surya, Tolong 20 Desa

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 30 November 2018 | 19:40
Dua pemandangan yang kontradiksi dalam akses pencahayaan di desa terpencil dan di kota.
Johanna Erly/Dok. Signify Indonesia

Dua pemandangan yang kontradiksi dalam akses pencahayaan di desa terpencil dan di kota.

“Kami mendorong upaya-upaya untuk menyediakan akses pencahayaan bagi kelompok masyarakat ini dengan menggunakan sistem Philips LED bertenaga surya,” ujar Rami.

Apa yang telah dilakukan Signify ini telah mengubah hidup masyarakat di 20 desa dan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada mereka.

Program Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 memberikan kepada setiap desa terpilih paket pencahayaan Philips LED tenaga surya yang inovatif.

Pendistribusian 500 Philips Solar Lighting Systems ke 5 desa dan 3 dusun di Kalimantan Tengah.
Johanna Erly/Dok. Signify

Pendistribusian 500 Philips Solar Lighting Systems ke 5 desa dan 3 dusun di Kalimantan Tengah.

Paket pencahayaan ini mencakup Solar Indoor Lighting System, untuk mendukung kegiatan di dalam rumah dan pekerjaan rumah tangga; Philips Lifelight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah, untuk penggunaan di luar rumah/area public; dan Solar LED Road Light System untuk menerangi jalan, jembatan, atau dermaga desa.

Selama program berjalan, dari 2017 hingga 2018, Signify mendistribusikan hampir 1.200 Philips Solar Lighting Systems ke sekitar 20 desa terpencil dan memberikan manfaat bagi 15 ribu orang warganya karena desanya menjadi terang.

“Di Maluku, melalui mitra kami Kopernik, kami bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)," ujar Lea Kartika Indra, Head of Integrated Communications Signify in Indonesia.

Ruddy Gobel, Kepala Unit Komunikasi dan Kemitraan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang hadir di acara yang sama menjelaskan, TNP2K ikut terlibat dalam membantu penyaluran pencahayaan tenaga surya Philips di Maluku agar tepat sasaran dalam menjangkau 10% rumah tangga paling miskin di daerah tersebut.

Ruddy memaparkan, salah satu penyebab utama ketimpangan dan kemiskinan adalah kurangnya akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar (air bersih, sanitari, listrik).

"Masalah listrik bukan sekadar masalah produksi atau bagaimana menghasilkannya, tetapi lebih dari itu adalah masalah pendistribusiannya," ujar Ruddy.

Karenanya, memiliki akses ke sumber pencahayaan yang baik sangat penting untuk meningkatkan kehidupan masyarakat karena hal tersebut berdampak pada aspek sosial dan ekonomi.

Philips LED tenaga surya konsumsi dayanya rendah, fleksibel bagi daerah tanpa akses listrik.
Johanna Erly/Dok. Signify

Philips LED tenaga surya konsumsi dayanya rendah, fleksibel bagi daerah tanpa akses listrik.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular