Baca Juga : Bergaya Tropis, Begini Cara Mengaplikasikan Shower Outdoor di Rumah
Banyak rumah yang bobrok, bangunan dari metode konstruksi yang buruk bekas peninggalan perang pada 1960-an.
Dilansir dari The Guardian, struktur prefabrikasi ini memiliki jangka hidup hanya 20 hingga 30 tahun.
Beberapa bangunan tesebut juga dibangun di tanah miring, membuat mereka tidak sehat secara struktural.Tetapi ada alasan yang lebih besar mengapa tidak ada yang tertarik membeli.
Baca Juga : Raih Desain Interior Terbaik di Dezeen Awards 2018, Ini Salah Satu Karya Terbaik Studio i29
Populasi Jepang yang menyusut membuat Jepang kehilangan sekitar 16 juta warganya dalam waktu kurang dari dua dekade.
Penduduknya juga cenderung lebih tua, yang berarti ada lebih sedikit orang muda yang tertarik membeli properti, terutama di daerah pinggiran kota atau pedesaan. Fenomena ini telah terbawa sampai ke daerah perkotaan juga.
The Japan Times melaporkan bahwa lebih dari satu dari 10 rumah di Tokyo sekarang kosong.Meskipun ada permintaan untuk properti di kota, pasar real estat Jepang sebenarnya mendorong pembongkaran bangunan.
Di Jepang, rumah tempat pembunuhan, bunuh diri, dan "kematian karena kesepian" sering kali dianggap bernasib buruk.
Oleh karena itu, banyak yang lebih memilih meninggalkan properti tersebut dan menganggapnya 'tanah kotor'.