Semakin lama bakteri di dalam bata dibiarkan tumbuh, maka semakin kuat material tersebut.
"Jika klien menginginkan bata yang lebih kuat dibanding batu kapur, Anda dapat membuat bakteri kuat dengan membiarkannya tumbuh lebih lama," ujar peneliti lainnya, Dylan Randall.
Penggunaan urin merupakan salah satu upaya yang dilakukan para peneliti untuk mengurangi limbah.
Baca Juga : Penuh Misteri, Rumah di Tak Tampak dan Disembunyikan Google Maps
Manfaat
Tak sekadar inovasi, penggunaan air seni dalam pembuatan bata juga memiliki banyak manfaat.
Salah satunya adalah konsep berkelanjutan yang belakangan banyak digaungkan.
Baca Juga : 4 Ide Renovasi Halaman Belakang, Sempurnakan Perayaan Tahun Baru
Konsep berkelanjutan pada proses pembuatan bio-brick ini terdapat pada limbah.
Setelah adonan bata dikeringkan dengan proses pembakaran.