Dulu, pertama kali orang menggunakan kulit imitasi adalah karena ingin “mencuri” kemewahan kulit asli yang harganya cukup tinggi.
Masuk akal, karena kesan mewah inilah, maka awalnya hanya 2 warna yang jadi pilihan, yaitu cokelat dan hitam.
Dari kedua warna itu, bahan “kulit” akan terlihat lebih elegan dan mewah.
Cokelat dan hitam juga mudah dipadu dengan hampir semua warna yang ada pada elemen interior lainnya.
Seiring perkembangan teknologi, kini kulit sintetis pun tampil dengan banyak pilihan warna.
Jadi, makin mudah diaplikasikan untuk gaya rumah apa pun.
Sebagai pelapis furnitur yang banyak digunakan di dunia interior, banyaknya pilihan warna dan motif, tentu sangat menguntungkan karena akan menambah estetika desain.
Kulit sintetis juga sangat lentur.
Satu sifat yang sangat diperlukan dalam desain.
Dengan kelenturan yang dimilikinya, akan memberi banyak kemungkinan bahan ini digunakan untuk berbagai kebutuhan desain, apapun gaya dan model yang diinginkan oleh perancangnya.
kulitBaca Juga : Karpet Kulit Palem, Alternatif Berkelanjutan dan Cocok untuk Vegan