IDEAonline -Memiliki tempat tinggal di kawasan kota di wilayah Pedurungan, Kota Semarang, yang relatif kecil mengharuskan Erma memutar otak.
Agar keluarga tetap memiliki ruang luas beraktivitas, dia memutuskan membangun rumah bertingkat.
Wiraswasta ini memfungsikan lantai satu sebagai ruang utama dan pusat aktivitas.
Sedangkan lantai dua diutamakan sebagai tempat istirahat.
"Luas tanahnya 200 meter persegi. Untuk ukuran keluarga besar, tentu saja kurang luas. Itu sebabnya, dibangun dua lantai agar aktivitas dan istirahat anggota keluarga tidak saling mengganggu apalagi ada balita juga," ujarnya.
Sebagai akses jalan yang menghubungkan lantai satu dan dua, Erma membuat satu anak tangga.
Awalnya, tangga tersebut dibuat model melengkung.
Atas saran orangtua, konsep itu diubah sehingga tangga berbentuk L atau mengganti lengkung menjadi siku.
"Katanya, fengshuinya kurang bagus kalau tangga berbentuk melengkung. Dipercaya bisa mengganggu kestabilan di dalam rumah. Makanya, desain tangga langsung diubah menjadi bentuk L," terangnya.
Baca Juga : Jatuh Bangun Putri Tanjung Bangun Usaha Sejak 15 Tahun, Ini Dia 5 Fakta yang Tak Banyak Orang Tahu!
Selain itu, di bawah pijakan anak tangga dibuat satu pondasi beton memanjang dari atas hingga bawah. Fungsinya, membagi beban dari setiap anak tangga agar tetap kokoh.
"Biasanya kan anak tangga dibuat menempel sama tembok, kalau saya buat ada pondasinya juga di bawah pijakan anak tangga. Jadi, pas di tengahnya ada beton supaya kuat menahan beban berat," tambah Erma.
Sementara itu, di dekat anak tangga, di area ruang keluarga, Erma memasang background dinding atau ambalan dinding berbahan playwood atau MDF yakni sejenis triplek namun lebih tebal.
Ia mendesain ambalan dinding bentuk timbul agar terkesan seperti tiga dimensi.
Dia berharap, kreasi ini menambah suasana hangat di ruang keluarga.
Selain itu, bidang ambalan seluas 3x2 meter itu digunakan sebagai latar saat keluarga ingin foto bersama.
"Pengennya, di area itu ada meja tempat meletakan foto-foto keluarga. Sementara meja belum ada, aku meletakan kursi santa. Sementara ambalan MDF dipilih warna cokelat agar nuansanya lebih hangat," jelas Erma.
Masih di sekitar ruang keluarga, Erma memasang tiga jendela berukuran 2x1 meter di tembok dekat akses anak tangga.
Jendela besar tersebut difungsikan menangkap sinar matahari agar maksimal masuk ke dalam rumah.
"Rumah disini kan mepet mepet ya jadi kalau mau bikin jendela di samping rumah kan susah ngga ada ruang. Nah aku buat di dekat lantai dua mengarah ke ruang keluarga di bawahnya ukurannya besar supaya sinar matahari bisa masuk maksimal ke setiap ruang," ujarnya.
Berkat tiga jendela ukuran besar tersebut, Erma cukup menghemat listrik. Ia baru menghidupkan lampu saat petang datang.
"Matahari di Semarang kan lumayan terik, bahkan sampai sore saja masih terang. Kebetulan, cahayanya masuk di ruang keluarga sampai sore makanya lampu baru dihidupkan saat magrib tiba," kata Erma. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ganti Tangga Anda Sesuai Feng Shui