Inspirasi Desain Interior Bergaya Imlek, Campuran Oriental dan Jepang

Laporan wartawan IDEA, Johanna Erly

IDEAOnline - Gaya interior oriental merupakan warisan budaya Tiongkok, bawaan dari budaya ketimuran yang berkembang di negara Jepang, Korea, Vietnam, dan Thailand.

Mengenali gaya interior ini tidaklah sulit.

Warna-warna mencolok dan natural yang bersanding bersama ornamen khas misalnya ukiran kayu, patung-patung antik, dan tulisan-tulisan abjad Tiongkok adalah beberapa ciri khasnya.

Visualisasi inilah yang ada di kediaman Frankie Hartanto di Kemang, Bekasi.

Semuanya terlihat sejak pintu gerbang untuk memasuki taman.

Paduan gaya oriental dan jepang terlihat di fasad rumah.

Warna dan bentuk gerbang menggambarkan kepala-tangan-kaki ini yang khas gaya Cina.

“Di Cina, gerbang ini disebut Torii,” ujar Frankie saat ditemui Idea.

Begitu pun dengan dekorasi yang ditempatkan pada dinding fasad.

Motif lingkaran merah yang sangat mencolok di dinding fasad ini layaknya bendera Jepang.

Hiasan ini bersanding dengan aksesori lain di sebelahnya yang menampilkan motif kotak berciri gaya pintu, yang biasa diterapkan pada rumah-rumah bergaya Jepang.

Memang, penggabungan dua gaya (Cina dan Jepang) inilah yang diterapkan di rumah Frankie.

Layout rumah ini dikonsep terbuka, dengan lantai 1 terbuka ke arah taman.

Sedangkan lantai 2 khusus untuk istirahat (tidur).

Ruangan di lantai 1 sangat fleksibel dan nyaman untuk kumpul-kumpul.

Melangkah memasuki area dalam rumah, suasana interior oriental makin terasa.

Lima warna dominan yang biasa diterapkan di interior bergaya oriental ini, terlihat mendominasi seluruh bagian ruang di rumah ini.

Guci keramik menjadi pendamping rak yang apik, menguatkan karakter oriental.

Warna merah, gold (keemasan), putih, hitam, dan cokelat.

Warna-warna ini hadir baik di dinding, aksesori, maupun furnitur.

Terlihat juga barang-barang antik menghias rumah ini berupa meja, kursi, guci, dan beberapa aksesori antik.

Rak berbahan rose wood dibeli di Cina terlihat cantik menghias ruang tamu.

Guci berbahan keramik menjadi pendamping yang apik, menguatkan karakter oriental.

Warna merah, gold (keemasan), putih, hitam, dan cokelat mendominasi runag.

Ruang keluarga, ruang yang paling disukai Frankie kala duduk bersantai seusai kegiatan di luar rumah.

Di sini terdapat partisi yang menyerupai lukisan, merupakan karya tangan (handmade) dan menampilkan motif kerang yang terlihat timbul (berdimensi).

Paduan dekorasi dengan motif huruf Kanji yang menggambarkan Four Season: semi, panas, gugur, dan dingin pun sangat khas memberi sentuhan Jepang di ruang ini.

Desain interior Ruang makan ditata bergaya lesehan.

Di sini, Frankie mendesainnya dengan lubang di bagian bawah meja sehingga kaki bisa diturunkan seperti duduk biasa di kursi.

Selain ruang makan ini, ada juga meja makan besar yang dihadirkan untuk jamuan keluarga dan kerabat.

Didekor khas oriental, meja ini dibuat dari kayu jati solid, berukuran besar sehingga dapat menampung banyak orang dan makanan saat acara jamuan.

Dekorasi berhuruf Kanji menggambarkan musim semi, panas, gugur, dan dingin.

Aura mewah nan elegan pun tercipta di area tengah yang diisi sebagai ruang keluarga dan ruang makan ini.

Di sini banyak digunakan aksesori langka yang jarang ditemukan di Indonesia.

Beberapa aksesori itu adalah koleksi buah tangan Frankie ketika melakukan traveling ke beberapa daerah di dalam dan luar negeri, seperti Jepang, Singapura, Vietnam, Thailand, dan Cina.