IDEAonline - Atap rumah memiliki fungsi sebagai pelindung bangunan dari pengaruh iklim.Karenanya, saat merancang atap, selain harus dipertimbangkan struktur, juga perlu dipertimbangkan pilihan materialnya.Beda material, beda pula kemampuannya. Ada berbagai pilihan bahan yang dapat digunakan untuk atap rumah. Mulai dari bahan tradisional berserat alami, seperti ilalang yang memiliki sifat peredam panas yang sangat baik, hingga inovasi produk modern seperti genting, fiberglass, dan beton.
Baca Juga : Menjadi Undangan Terhoror Tahun 2019 dengan Isi Berupa Pocong, Begini Mewahnya Hotel Lokasi Pernikahan Risa Saraswati! Beragam jenis material atap memiliki keunggulan masing-masing.Cari tahu keunggulan tersebut dan pilih yang paling sesuai dengan kriteria kamu.Berikut enam jenis dari atap rumah.Pilihlah yang paling sesuai dengan struktur rumah serta kondisi cuaca di daerah kamu.Baca Juga : Ratna Galih Sempat Idap Penyakit Langka Hingga Perut Bengkak Penuh Cairan, Kini Dikabarkan Hamil Anak Kembar
SirapPenutup atap rumah dengan model sirap mampu meredam panas matahari dengan baik. Sirap berbentuk papan tipis biasanya terbuat dari kayu ulin atau kayu belian. Karena berbentuk lembaran tipis, sirap lebih ringan dibandingkan bahan lain, sehingga pemakaiannya bisa menghemat struktur. Baca Juga : Suka Memakai Sepatu di Dalam Ruangan? Inilah 3 Bahaya yang Mengintaimu
Genting keramikGenting keramik berbahan dasar tanah liat. Materialnya sama seperti genting tradisional, hanya prosesnya saja yang berbeda. Yang terpenting, genting ini bersifat memantulkan panas hingga mencapai 90%. Dengan pemantulan yang begitu besar, tentu saja ruang di bawahnya akan menjadi lebih sejuk.
Genting aspalSesuai dengan namanya, bahan dasar utama penutup atap yang satu ini menggunakan aspal. Sifat genting aspal fleksibel sehingga mudah dibentuk. Meski terbuat dari aspal, bahan penutup atap ini tahan terhadap panas matahari hingga 70 derajat celcius. Baca Juga : 7 Hal Ini Bisa Mengganggu Konsentrasimu di Rumah, Segera Singkirkan!
PolikarbonatPenutup dengan bahan ini banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas. Selain itu, cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta transparan juga diperoleh. Material jenis ini mudah ditekuk dan pemasangannya tidak memakan waktu lama (kurang lebih 2 hari).
Baca Juga : Inspirasi Desain Teras Sederhana, Cocok buat Rumah Mungil!
UPVCBahan alternative atap UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) memiliki koefisiensi penghantar panas sepertiga kali dari atap tanah liat. Dengan begitu, ruangan dengan atap ini menghasilkan udara yang nyaman dan jauh lebih sejuk. Keunggulan dari atap UPVC ini pun teruji dalam perubahan cuaca, sangat cocok dengan kondisi cuaca Indonesia yang tak menentu.
Baca Juga : Hari Valentine, Ciptakan Kamar Tidur Romantis dengan 4 Cara Ini!Atap hijauAtap hijau atau green roof adalah atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan media tumbuh. Lapisan tanah dan rumput ini dapat menahan radiasi panas matahari yang dapat menjaga kestabilan suhu udara di bawah atap, sehingga pemakaian AC pada ruang bisa dikurangi.