Follow Us

Menakjubkan! 3 Gedung Tertinggi di Dunia Ini Dibangun dengan Material Kayu

Hikmah - Sabtu, 16 Februari 2019 | 19:30
Brock Commons Tallwood House di Vancouver
Arch Daily

Brock Commons Tallwood House di Vancouver

IDEAonline - Banyak arsitek kini berlomba-lomba untuk membangun gedung berbahan dasar kayu dibanding dengan baja dan besi.

Selain karena strukturnya yang ringan, bangunan kayu 10 lantai juga mampu menyerap 3.100 ton karbon, sebaliknya beton malah mengeluarkan 1.200 karbon.

Keunggulan lainnya adalah kayu memiliki nilai estetika alam.

Beberapa material berbahan dasar kayu seperti CLT (Cross-Laminated Timber) dan Glulam (Glued Laminated Timber) sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembangunan.

Baca Juga : Zalina Raine Wyllie Lebih Mirip Raisa atau Hamish Daud? Cari Tahu Yuk Dikumpulan Foto Masa Kecil Keduanya!

Glulam merupakan salah satu jenis kayu komposit yang terbuat dari susunan lapisan kayu yang direkatkan satu sama lain.

Sedangkan CLT merupakan panel kayu yang terbuat dari beberapa lapisan kayu.

Tiap lapisan merupakan kumpulan dari kayu gergaji padat yang direkatkan.

Berikut tiga gedung tertinggi yang dibangun dengan material kayu:

1. Brock Commons Tallwood House, Vancouver

Brock Commons

Brock Commons

Baca Juga : Mood Jelek Saat di Rumah? Ini 6 Cara Buat Mood Baik Secara Instan

Menjulang dengan ketinggian 53 meter, Brock Commons Tallwood House, sebuah apartemen mahasiswa di Vancouver, menjadi gedung berbahan dasar kayu tertinggi di dunia.

Bangunan ini mampu menampung 404 siswa serta menjadi bagian dari University of British Columbia (UBS).

Gedung ini menghabiskan dana 52 juta dollar AS untuk pembangunan.

Bagian dinding apartemen 18 lantai ini terbuat dari glulam atau glulam.

Baca Juga : Ciptakan Suasana Komunal yang Santai, Rumah Pantai Ini Berbentuk Silinder

Sedangkan bagian lantai terbuat dari material CLT. Uniknya bangunan ini hanya membutuhkan waktu 70 hari untuk proses pembangunan, empat bulan lebih cepat dari perencanaan.

Brock Commons Tallwood House dirancang oleh Acton Ostry Architect dan berkolaborasi dengan Fast + Epp serta penasihat bangunan kayu, Architekten Hermann Kaufmann dari Austria.

2. The Tree, Norwegia

The Tree

The Tree

Menjulang dengan ketinggian 49 meter, The Tree menjadi bangunan kayu tertinggi kedua saat ini.

Bangunan ini terdiri dari 14 lantai yang terbagi menjadi 11 ruangan dengan satu kamar tidur dan 51 ruangan dengan dua kamar tidur.

Baca Juga : Sering Bekerja di Rumah? Ini 4 Inspirasi Meja Kerja untuk Hunian Mungil

Material kayunya menggunakan kayu glulam dengan ketebalan setengah meter, sementara dinding dan lantai gedung menggunakan bahan CLT.

Pengembang The Tree, the Bergen and Omegn Building Society memercayai penggunaan material kayu dalam konstruksi mengunci 21 ribu ton emisi karbon dioksida.

3. Dalstone Lane, London

Dalston Lane

Dalston Lane

CLT (Cross-Laminated Timber) merupakan material yang kini lazim digunakan di gedung berbahan kayu. Dalston Lane salah satunya.

Bangunan dengan ketinggian 33 meter ini merupakan gedung dengan konstruksi yang menggunakan material CLT pada hampir seluruh bagiannya.

Baca Juga : Simak! Ini Dia Cara Mendesain Walk-In Closet di Rumah Mungil

Hal ini dibuktikan dengan bahan CLT yang digunakan di 10 lantai bangunan, mulai dari lantai, tangga, dinding, hingga eksterior bangunan.

Pemilihan CLT sebagai bahan baku pembuatan bukan tanpa alasan.

Material CLT lebih ringan 30 persen dibanding semen atau baja pada umumnya.

Meski dibuat dari bahan CLT, semen dan baja masih tetap digunakan khususnya untuk basement hingga ground floor.

Baca Juga : Manggung Mulai Rp 200 Juta, Adik Kelas Bagikan Kisah Syahrini yang Sering Pake Rok Mini dan Terkena Razia Sekolah

Hal ini dilakukan untuk mencegah bangunan mudah rusak karena air.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest