Follow Us

Hemat Energi dengan Ruang Belajar Terbuka, Bangunan Kampus Ini Jadi Propotipe Desain Berkelanjutan

Rebi - Senin, 04 Maret 2019 | 15:00
NUS School of Design & Environment 4
Rory Gardiner

NUS School of Design & Environment 4

NUS School of Design & Environment 4
Rory Gardiner

NUS School of Design & Environment 4

Sementara interaksi yang disempurnakan dengan seluruh kampus dipromosikan oleh arsitektur terbuka yang menciptakan koneksi visual dan spasial dengan alam terbuka.

"Salah satu ambisi kami ketika kami memulai proyek ini adalah untuk menentang gagasan bahwa gedung yang hemat energi tinggi harus sangat buram," jelas Christopher Lee, kepala sekolah Serie Architects. "Bangunan yang selesai sangat terbuka."

NUS School of Design & Environment 4
Rory Gardiner

NUS School of Design & Environment 4

SDE4 terdiri dari kumpulan volume dan teras yang dijelaskan oleh tim proyek sebagai "platform dan kotak" yang mendefinisikan dan mengekspresikan pengaturan program bangunan.

Tangga dan koridor memanjang melalui platform untuk menghubungkan kotak-kotak yang berbeda, menciptakan aliran gerakan di sekitar gedung yang memfasilitasi kolaborasi.

NUS School of Design & Environment 4
Rory Gardiner

NUS School of Design & Environment 4

Baca Juga : Inspirasi Villa Terapung di Maladewa, Buka Pintu Langsung Lautan biru

"Platform besar SDE4 dikonfigurasi dengan cara yang mempromosikan interaksi dan konektivitas visual," tambah Lee.

"Kami membayangkan volume yang sangat transparan di mana ruang luar dan dalam bersifat ambigu; di mana alam dan lanskap memainkan peran penting, sebagai latar belakang bangunan, lanjut Lee.

Keterbukaan ini juga diinformasikan oleh prinsip-prinsip keberlanjutan yang dipinjam dari arsitektur vernakular wilayah tropis.

Salah satu contohnya adalah beranda, teras, dan balkon yang memfasilitasi ventilasi alami dengan mendorong angin lintas yang mengalir melalui ruangan.

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest