Laporan Tabloid Rumah edisi199
IDEAonline-Hujan lebat yang disertai angin, bisa menyebabkan percikan air masuk ke dalam rumah melalui celah jendela dan ventilasi.
Kanopi atau teritisan bisa mencegah hal ini.
Salah satu masalah yang sering muncul, terlebih jika diikuti angin kencang, adalah air hujan yang memercik masuk ke dalam rumah (sering disebut tampias).
Memengaruhi Kondisi Rumah
Tampias air hujan, menurut Tri Harso Karyono, staf peneliti BPPT (Badan Pengkajian dan Penarapan Teknologi), tidak boleh dianggap sepele.
Guyuran air hujan yang mengenai bagian bangunan dapat memengaruhi kondisi bangunan.
Warna pelitur pada bagian kusen jendela dan pintu bisa memudar, bahkan lama kelamaan catnya dapat mengelupas.
Baca Juga: Kusen Kayu Memuai, Berjamur, Pudar, dan Dirayapi? Ini 4 Solusinya!
Jika dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin kayunya menjadi lapuk.
Oleh karenanya, Tri menyarankan, bagian-bagian rumah tersebut harus dilindungi.
Mencegah tampias air hujan bisa dilakukan dengan memasang kanopi dan teritisan.
Meski memiliki fungsi yang sama, keduanya berbeda dalam hal konstruksi.
Kanopi memiliki konstruksi yang berdiri sendiri dan terpisah dari bangunan utama, kecuali pada kanopi beton.
Sedangkan teritisan merupakan bagian dari bangunan (atap).
Memasang Kanopi
Baca Juga: Tidak Hanya Baja Ringan, Berikut Jajaran Material yang Cocok untuk Atap Kuat dan Tahan Lama!
Kehadiran kanopi yang dipasang di atas jendela dan pintu ini, selain melindungi elemen bangunan dari guyuran air hujan, juga mengurangi sengatan sinar matahari.
Bentuk dan materialnya beragam.
Bentuknya ada yang datar, miring, bundar, dan melengkung.
Desain mana yang cocok dengan rumah Anda, tentunya harus disesuaikan dengan tampilan keseluruhan bangunan.
Ini untuk menjaga agar keberadaan kanopi tidak lantas “merusak” nilai estetika bangunan.
Memperlebar Teras
Agar fungsi melindungi bagian bangunan bisa optimal, Tri menyarankan agar teritisan dibuat lebih lebar.
Baca Juga: Tak Hanya Atap, Dinding Rumah Pun Bisa Bocor dan Berjamur Bau Tak Sedap, Atasi dengan Ini
Caranya, misalnya dengan memperlebar teras.
Dengan semakin lebarnya teritisan, tampias air hujan dan paparan sinar matahari bisa dikurangi.
Selain mengurangi masuknya air hujan, teritisan juga bisa mengurangimasuknya sinar matahari melalui jendela.
“Teritisan sangat cocok menjadi elemen desain bangunan tropis lembap dengan curah hujan cukup tinggi,” ujarnya.
Pemakaian teritisan yang lebar akan lebih mudah diterapkan pada bangunan 1 lantai, dan menjadi lebih sulit pada bangunan berlantai banyak.
Baca Juga: Jangan Takut Hadapi Banjir, Coba Siaga dengan 7 Langkah Ini, Kulik Atap dan Saluran Air!
Pada bangunan lebih dari 1 lantai atau bangunan 1 lantai dengan atap cukup tinggi, keberadaan teritisan digantikan oleh kanopi.
(*)